Minggu, 11 November 2012

Segera, Pembangkit Listrik Tenaga Angin Komersial


tenaga angin,kincir,pembangkit listrik(thinkstockphoto)

Pembangkit listrik tenaga angin komersial diharapkan segera terwujud di Indonesia agar emisi karbondioksida dapat diturunkan.

BPPT melalui Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) memulai proyek Wind Hybrid Power Generation yang dikenal dengan istilah "WHyPGen." Melalui proyek ini, diharapkan segera terwujud sistem listrik hibrida yang mengawinkan listrik tenaga angin dengan sumber lainnya.

Penerapan WHyPGen secara komersial diharapkan dapat menurunkan emisi karbondioksida sebesar 17.071 metrik ton per tahun dari sektor pembangkit listrik nasional.
Saat ini, pembangkit listrik hibrida bertenaga angin sudah dilaksanakan di Pandansimo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pembangkit listrik ini sudah memenuhi kebutuhan 40 rumah penduduk, penerangan umum, pengoperasian mesin pembuat es, serta mesin pompa air.

BPPT sendiri sudah memiliki contoh penerapan tenaga angin bertenaga 15kW yang disandingkan dengan listrik tenaga surya bertenaga 36kW. Pembangkit listrik hibrida tersebut baru digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik di ruang kontrol dan unit pengolahan bahan bakar nabati.

Tim untuk melaksanakan proyek WHyPGen sudah terbentuk. Pertemuan sudah dilakukan di DIY untuk mencanangkan program. Tim yang terlibat dalam proyek ini terdiri dari BAPPENAS, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Perusahaan Listrik Negara, dan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia.

Sumber:http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/10/segera-pembangkit-listrik-tenaga-angin-komersial

Daya Magis Air Zam Zam

Oleh: Amirul Ulum
 Aktivis Ma’had Aly Al Anwar dan ketua Website PP. Al Anwar Sarang Rembang Jateng asal Pati.

Manusia hidup di dunia tidak bisa lepas dari mengkomsumsi air. Air sebagai salah satu sumber kehidupan mempunyai berbagai peran. Air bisa digunakan untuk memasak, minum, mencuci dan sebagai perantara untuk beribadah. Air itu ada yang baik dan juga ada yang tidak, seperti air minum dan air seni. Berdasarkan kualitatif dan keistimewaannya, air juga mempunyai tingkatan yang berbeda-beda sebagaimana tingkatan yang ada pada selainnya. Tingkatan air istimewa dalam Islam salah satunya disematkan pada Air Zamzam.

 Air Zamzam berasal dari mata Air Zamzam yang terletak di bawah tanah, sekitar 20 meter di sebelah Tenggara Ka'bah. Mata air atau Sumur ini mengeluarkan Air Zamzam tanpa henti-hentinya. Ukurannya hanya 18 x 14 feet (kira-kira 5 x 4 meter). Tidak terbayangkan, bagaimana caranya sumur sekecil ini bisa mengeluarkan jutaan galon air setiap musim hajinya. Dan itu berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Keberadaan Air Zamzam mempunyai historis tersendiri. Sejarahnya tidak dapat dipisahkan dengan istri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka Siti Hajar pergi ke Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali.Namun tidak berhasil menemukan air setetespun karena tempat ini hanya merupakan lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum didiami manusia selain Siti Hajar dan Ismail. Akhirnya Allah menganugrahi Air Zamzam untuk menghilangkan dahaga kepada keduanya.

Semur yang sekecil itu dapat menyuplai kebutuhan air untuk warga Arab Saudi dan para jamaah haji yang jumlahnya jutaan. Berapa banyak air Zamzam yang di kuras setiap musim haji? Marilah kita menghitungnya secara sederhana. Apabila jamaah haji yang berdatangan dari seluruh penjuru dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jamaah diberi 5 liter Air Zamzam ketika pulang ke tanah airnya. Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter Zamzam ke negaranya, itu saja sudah 10 juta liter. Di samping itu, selama di Mekah apabila para jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari, maka totalnya sudah 50 juta liter! Ini hanya gambaran saja, betapa luar biasanya Air Zamzam ini yang selalu dikonsumsi manusia, tanpa pernah kering!

Selain mempunyai keistimewaan dalam segi kuantitatifnya, Air Zamzam juga mempunyai keistimewaan dalam segi kualitatifnya yang sudah diuji keilmiahnnya. Di sebuah hotel di kota Kualalumpur, Malaysia, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama, Jepang, memaparkan hasil risetnya mengenai air yang ditulisnya dalam buku “The True Power of Water.” Sejumlah slide kristal molekul air dari berbagai sumber, seperti air dari mata air, sungai, laut, telaga dsb ditayangkan pada kesempatan itu (http://awang-uwung.blogspot.com).

Di dalam penelitiannya tadi, Dr. Masaru Emoto  telah menemukan beberapa molekul air yang berbentuk tidak teratur, kecuali molekul Air Zamzam. Susunan molekul air ini  berstruktur sangat indah, teratur, cantik bak berlian yang berkilauan, dan memancarkan lebih dari 12 warna jika dibekukan. Rangkaian bentuk heksagonal-nya sangat indah, cemerlang berkilau dan penuh warna ketika dibacakan Ayat Yang Mulia. Ada satu kristal air yang nampak paling indah dan cantik, berbentuk seperti bunga atau cakra, bagaikan bertahta berlian mutu manikam, berkilau-kilau memancarkan belasan warna. “Molekul air apakah ini?” tanya Masaru Emoto. Suasana mendadak senyap, hadirin nampak terpana dan tak tahu persis kristal molekul apa gerangan. Namun tiba-tiba seorang dosen dari Universitas Malaysia mengacungkkan tangan. “Mungkin itu adalah molekul Air Zamzam,” katanya. Lalu Dr. Masaru Emoto balik bertanya, “mengapa Anda berpendapat bahwa itu adalah molekul Air Zamzam?” Kata dosen itu, “sebab air Zamzam adalah air yang paling mulia di dunia ini, jadi wajar kalau ia memiliki molekul berupa berlian yang berpendar indah.” Ternyata dugaan dosen itu benar. Itu memang Air Zamzam.

Jika Air Zamzam diberikan tulisan dan kata-kata yang positif, seperti Ayat-Ayat Mulia maka kristalnya akan berbeda, cantik sekali dari pada dikasih kata-kata yang negatif.

Hasil penelitian lain juga membuktikan bahwa Air Zamzam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Perbedaan air Zamzam jika dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada Air Zamzam. Hal ini yang membuat kemungkinan bahwa  Air Zamzam dapat membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan dan membuat orang yang lapar menjadi kenyang. Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi Muhammad Saw bertanya kepada Abu Dzar, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Ka’bah tanpa makan-minum, selain Air Zamzam. “Siapa yang telah memberimu makan?” tanya Nabi Saw.  Dia menjawab “saya tidak punya apa-apa kecuali Air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku Abu Dzar juga menjelaskan bahwa dia tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus.”  Lalu Nabi Saw bersabda, “sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi.”

Air Zamzam juga mempunyai keistimewaan dapat menyembuhkan orang sakit. Ia mengandungi pelbagai mineral alkali seperti kalsium, magnesium dan kalium. Di dalam buku “Misteri Dibalik Air Zam Zam” ada sebuah cerita bahwa Yusria Abdel-Rahman Haraz dari negeri Arab terserang penyakit bisul di matanya. Sakitnya bukan main, tidak bisa disembuhkan dengan obat. Dia hampir mendekati buta. Seorang dokter terkenal menasehatinya untuk diinjeksi dengan obat khusus, yang mungkin bisa menyembuhkan sakitnya. Tapi ternyata ada efek sampingnya yang bisa membuat dia buta selamanya. Yusria sangat yakin akan kemurahan Allah. Dia lalu pergi melaksanakan umrah dan memohon kepada Allah menyembuhkan penyakitnya. Di Baitullah dia melakukan tawaf, yang saat itu tak terlalu padat dengan manusia. Dia lalu tinggal lebih lama di lokasi air Zamzam. Dia manfaatkan untuk terus membasuh kedua matanya yang sakit. Ketika dia kembali ke hotel, aneh, kedua matanya yang sakit menjadi sembuh, dan bisulnya berangsur hilang.

Ironisnya, pada tahun 1971, ada seorang doktor dari negeri Mesir mengatakan kepada Press Eropah bahwa Air Zamzam itu tidak sehat untuk diminum. Asumsinya didasarkan bahwa kota Mekah itu ada di bawah garis permukaan laut. Air Zamzam itu berasal dari air sisa buangan penduduk kota Mekah yang meresap, kemudian mengendap terbawa bersama-sama air hujan dan keluar dari sumur Zamzam. Tentu saja pernyataan tadi merupakan prasangka buruk yang menyakitkan dunia Islam. Statement yang bersebrangan dengan kebenaran ilmiah. Berita ini sampai ke telinga Raja Faisal yang membuatnya sangat marah ketika mendengarnya.


 Sumber: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,40553-lang,id-c,kolom-t,Daya+Magis+Air+Zam+Zam-.phpx

Pulsar Adalah Bintang Bersinar Tajam


Oleh:Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.
Peminat Sains Qur’an/Dosen Pasca Sarjana Magister Teknik Sipil UIR


Mari kita simak informasi Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ath-Tariq: 1-3: “Demi langit Allah Yang Maha Esa. Demi langit dan yang dating pada malam hari itu? (yaitu) bintang yang bersinar tajam”.
 
Sebagaimana telah dibahas, bintang-bintang yang dijelaskan sebagai Thaariq dalam Alquran memiliki kemiripan dekat dengan pulsar yang dipaparkan di abad ke-20, dan mungkin mengungkapkan kepada kita tentang satu lagi keajaiban ilmiah Alquran. (www.harunyahya. com ).

Pulsar adalah sisa-sisa bintang padam yang memancarkan gelombang radio teramat kuat yang menyerupai denyut, dan yang berputar pada sumbunya sendiri dengan sangat cepat. Telah dihitung bahwa terdapat lebih dari 500 pulsar di galaksi Bima Sakti, yang di dalamnya terdapat Bumi kita. Kata “Thaariq,” nama surat ke-86, berasal dari akar kata tharq, yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang mungkin dari kata tersebut, yakni “berdenyut/berdetak “, “memukul keras,” perhatian kita mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah penting.

Di ayat ke-3 surat Ath Thaariq istilah an najmu ats tsaaqibu, yang berarti yang menembus, yang bergerak, atau yang membuat lubang, mengisyaratkan bahwa Thaariq adalah sebuah bintang terang yang membuat lubang di kegelapan dan bergerak. Makna istilah “adraaka” dalam ungkapan “Tahukah kamu apakah Ath Thaariq itu?” merujuk pada pemahaman. Pulsar, yang terbentuk melalui pemampatan bintang yang besarnya beberapa kali ukuran Matahari, termasuk benda-benda langit yang sulit untuk dipahami. Pertanyaan pada ayat tersebut menegaskan betapa sulit memahami bintang berdenyut ini.

Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge pada tahun 1967, sinyal radio yang terpancar secara teratur ditemukan. Namun, hingga saat itu belumlah diketahui bahwa terdapat benda langit yang berkemungkinan menjadi sumber getaran atau denyut/detak teratur yang agak mirip pada jantung. Akan tetapi, pada tahun 1967, para pakar astronomi menyatakan bahwa, ketika materi menjadi semakin rapat di bagian inti karena perputarannya mengelilingi sumbunya sendiri, medan magnet bintang tersebut juga menjadi semakin kuat, sehingga memunculkan sebuah medan magnet pada kutub-kutubnya sebesar 1 triliun kali lebih kuat daripada yang dimiliki Bumi.

Sejumlah pulsar berputar 600 kali per detik. Kata “pulsar” berasal dari kata kerja to pulse. Menurut kamus American Heritage Dictionary, kata tersebut berarti bergetar, berdenyut. Kamus Encarta Dictionary mengartikannya sebagai berdenyut dengan irama teratur, bergerak atau berdebar dengan irama teratur yang kuat. Lagi menurut Encarta Dictionary, kata pulsate, yang berasal dari akar yang sama, berarti mengembang dan menyusut dengan denyut teratur yang kuat.

Pulsar ( Pulsing Star ) adalah bintang neutron ( bintang yang terbentuk sebagai sisa dari bintang besar yang mengakhiri hidupnya dalam ledakan mendadak ) yang berputar dengan kecepatan tinggi dan memancarkan gelombang radio. Seperti sinar mercusuar yang berputar, kita mendeteksi gelombang radio setiap kali itu berayun ke arah kita . Sebagai gambaran agar kalian lebih memahami tentang “apa itu Pulsar ”, mari simak uraian berikut! 

Bintang berukuran sedang seperti matahari cukup besar untuk menampung sejuta Bumi. Bintang raksasa dan super raksasa 10 sampai 10.000 kali lebih besar diameternya daripada Matahari. Nah, bintang neutron adalah salah satu bintang besar ini , yang runtuh menjadi seukuran sebuah kota.

Semua bintang berotasi pada porosnya, seperti planet. Setiap benda yang sudah berotasi akan berputar lebih cepat jika menciut. Coba saja kalian bayangkan atlet ice skating yang berputar di atas es. Saat ia merapatkan lengannya ke tubuhnya, putarannya bertambah cepat. Begitu juga bintang yang runtuh. Pulsar seukuran kota besar mungkin berputar luar biasa cepat, berputar sekali sedetik. Beberapa bahkan berputar lebi cepat lagi . Dari sinilah datangnya denyutan itu. Pulsar memiliki medan magnet yang kuat. Proton dan elektron bebas di permukaan bintang terseret di sepanjang garis-garis medan magnet dekat kutub utara dan selatan bintang itu. Saat partikel-partikel bertambah cepat, mereka melepaskan foton-foton energi, dari sinar X sampai gelombang radio. Jadi saat pulsar berputar, radiasi memancar sekilas-sekilas dalam berkas-berkas pendek yang  serupa dengan  berkas sinar yang dipancarkan mercu suar yang berputar.

Itulah yang menjadikan bintang neutron sangat aneh. Masing-masing mengandung seluruh massa bintang biasa-tetapi dipadatkan ke ruang yang sangat mustahil kecilnya. Bahkan, sesendok teh bintang neutron beratnya bisa semilyar ton. Proses terbentuknya bintang ini bisa kalian cermati pada uraian berikut: Setelah sebuah bintang meledak, materi yang tersisa runtuh. Saat runtuh, gravitasinya makin lama makin kuat, dan atom-atomnya terdorong makin rapat dan makin rapat . Dalam keadaan normal, atom-atom menjaga jarak, karena elektron-elektron yang mengorbit di luar setiap atom saling menolak. Tetap dalam bintang neutron, elektron-elektron dipaksa turun dari orbitnya yang biasa ke inti atom.

Inti atom, atau nukleus, terdiri dari proton dan neutron. Elektron-elektron yang dirapatkan ke dalam nukleus akan bereaksi dengan proton dan akan membentuk lebih banyak neutron. Akhirnya, bintang itu terutama berisi neutron yang berdesak-desakan . Dan bintang neutron pun lahir. Pulsar adalah bintang neutron yang sudah ingin ditemukan para ilmuan sejak lama. Ratusan bintang misterius ini telah ditemukan sejak kejadian pada bulan November 1967 dimana mereka mendapatkan bukti pertama mereka. Sebarisan teleskop radio di Inggris menemukan sumber  gelombang radio di angkasa.

Demi luasnya langit, dan bagian tertentu langit yang dapat dilihat! Demi keagungan langit yang tiada batas dan bintang yang bersinar cemerlang, yang menunjukkan diri dengan terang. Demi langit batinmu dan pancaran cahaya yang tiba-tiba bersinar dalam dirimu! Demi Keluasan yang tak terukur hingga engkau menjumpai sesuatu yang membimbingmu! Semua ini adalah cara untuk menjelaskan ayat pertama dengan gaya ayat itu sendiri.***

Sumber: http://ronymedia.wordpress.com/

Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Islam

   Oleh: Dr. KH Zakky Mubarak, MA
  Ketua Lembaga Dakwah PBNU

Pada hari mulia dan luhur ini, semua kaum muslimin yang bertebaran disegenap penjuru dunia, serempak secara bersama-sama menyambut kedatangan Idul Adha dengan ucapan tahmid, tahlil dan takbir. Gemuruh suara takbir dan tahmid bergema diangkasa raya, diucapkan oleh setiap orang muslim dengan tulus dan khusu’. Manusia muslim dalam segala keadaan, dalam berbagai status sosial menghadap keharibaan-Nya dengan tunduk dan patuh, menghayati dan merasakan keagungan-Nya. Dia yang Maha Agung, Maha Kuasa dan Maha Esa, untuk-Nya segala keagungan, kesempurnaan dan kekuasaan. Hanya kepada-Nya kembali segala puja dan puji dari segenap makhluk-Nya, yang hidup dan berkembang di alam raya ini.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ   اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ   اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ ِللهِ الْقَائِلِ فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ (وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالاً وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ)
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهََ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Pada hari mulia dan luhur ini, semua kaum muslimin yang bertebaran disegenap penjuru dunia, serempak secara bersama-sama menyambut kedatangan Idul Adha dengan ucapan tahmid, tahlil dan takbir. Gemuruh suara takbir dan tahmid bergema diangkasa raya, diucapkan oleh setiap orang muslim dengan tulus dan khusu’. Manusia muslim dalam segala keadaan, dalam berbagai status sosial menghadap keharibaan-Nya dengan tunduk dan patuh, menghayati dan merasakan keagungan-Nya. Dia yang Maha Agung, Maha Kuasa dan Maha Esa, untuk-Nya segala keagungan, kesempurnaan dan kekuasaan. Hanya kepada-Nya kembali segala puja dan puji dari segenap makhluk-Nya, yang hidup dan berkembang di alam raya ini.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Apabila kami yang berada di tanah air menyambut hari raya Idul Adha yang mulia dengan takbir dan tahmid dengan rasa syukur dan tulus, maka jutaan umat Islam yang menunaikan ibadah haji berkumpul di tanah suci Makkah, Arafah dan Mina untuk menunaikan ibadah haji. Mereka datang dari berbagai pelosok dunia, dari berbagai bangsa dan suku, dalam segala keadaan, mereka menyatu dalam ketaatan dan kepasrahan kepada Khalik-nya. Mereka menanggalkan segala atributnya masing-masing, meninggalkan berbagai kegiatan di tanah air untuk menghadap kepada-Nya  yang Maha Rahman dengan keikhlasan yang mendalam sampai kelubuk hati. Para jamaah secara bersamaan mengumandangkan kalimat yang sama, kalimat yang agung, yaitu kalimat talbiah.

لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكُ لاَ شَرِيْكَ لَكَ.  
“Kami penuhi panggilan-Mu wahai Allah, wahai Allah kami datang memenuhi seruan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan karunia hanyalah milik-Mu, milik-Mu segala kekuasaan dan kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu.”
Mereka yang menunaikan ibadah haji ke tanah suci itu, tidaklah semuanya orang-orang kaya, berpangkat atau berharta, sebagian besar dari mereka adalah rakyat biasa, yang semenjak kecil, ketika ia sadar sebagai seorang muslim telah mengukirkan niatnya untuk melaksanakan ibadah haji. Untuk merealisasikan niatnya yang kuat itu, selama bertahun-tahun mereka bekerja keras, berhemat dan menyisihkan uang yang diperolehnya sedikit demi sedikit, sehingga cukup bagi ibadah yang mulia itu. Mereka telah membiasakan diri untuk hidup sederhana, baik pada waktu mereka miskin maupun saat mereka berkecukupan. Mereka sisihkan sebagian hartanya yang diperoleh dengan jalan memeras keringat, dengan kerja keras, demi mengagungkan syiar agama Allah dan mengagungkan da’wah Islamiyah. Pengabdian yang tulus dan suci itu dilakukan dalam rangka mencari keridhaan Allah s.w.t.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Sekiranya kita mengamati sejarah perkembangan agama-agama besar dunia, akan dijumpai umumnya agama-agama itu berkembang sangat lambat. Ada yang memerlukan waktu ratusan tahun, bahkan ada yang ribuan tahun baru berkembang secara luas. Tidak demikian halnya kalau kita amati perkembangan da’wah Islamiyah yang dibawa Rasul Muhammad s.a.w., ia berkembang sangat cepat, dimulai dari Makkah dan dikembangkan di Madinah, terus menyebar keseluruh pelosok dunia. Rasul Muhammad s.a.w., dengan waktu yang relatif singkat, hanya kurang dari 23 tahun telah berhasil mengembangkan Islam di seluruh jazirah Arab. Seratus tahun kemudian da’wah Islam tersebar di berbagai negara sekitar jazirah Arab, memasuki Afrika Utara, Asia Muka, Asia Tengah dan Eropa Timur. Beberapa ratus tahun setelah itu, ia berkembang ke berbagai penjuru dunia, kalimat syahadat telah mengakar dengan kuat dari Maroko di Afrika Utara bagian Barat sampai ke Merauke di Indonesia bagian Timur.

Hadirin Para Jamaah Ied yang mulia

Perkembangan da’wah Islamiyah yang demikian pesat itu, pada dasarnya ditunjang oleh esensi ajaran Islam yang berkaitan dengan konsep kemanusiaan yang Islami atau ‘humanisme religius’. Sebagai telah dimaklumi, bahwa Islam sebagai agama wahyu terakhir yang sempurna, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah s.w.t. saja, yang disebut hubungan vertikal, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan makhluk lainnya, yang disebut hubungan horizontal. Kedua hubungan yang sangat luhur itu dalam al-Qur’an disebut: “Hablun minallâh dan hablun minannâs”. 

Sebelum dibangkitkannya agama Islam yang dibawa Nabi besar Muhammad s.a.w., umat manusia di dunia dilanda permusuhan dan kebencian antar suatu bangsa dengan bangsa lainnya, permusuhan antar ras, suku dan golongan. Kelompok yang satu memusuhi kelompok yang lain, perbudakan terjadi diberbagai bagian dunia, ras diskriminasi, pembagian manusia dengan kasta-kasta, dari kasta yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Dalam kehancuran yang meresahkan itu, Islam datang dengan konsep ajarannya mengenai persamaan hak, kemanusiaan yang luhur, tidak ada perbedaan antara suatu bangsa dengan bangsa lainya, antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya, kecuali dengan taqwa yang dimilikinya.

Islam mengajarkan bahwa kita semua adalah saudara, kita berasal dari jenis yang sama, tidak ada perbedaan antara satu dengan lainnya, kecuali dengan iman dan taqwa. Ajaran tentang humanisme tergambar dengan jelas melalui pesan-pesan Nabi s.a.w. di padang Arafah. Lebih empat belas abad yang lalu, di padang Arafah yang tandus, yang kini mulai ditumbuhi pohon-pohon menghijau, Rasul Muhammad s.a.w. menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan yang luhur. Dalam pidato perpisahannya di sana, juga dalam rangka ibadah haji, yang disebut haji wada’ atau haji perpisahan, sebagai ibadah haji terakhir sebelum beliau wafat. Rasul yang menjadi rahmat bagi alam semesta itu menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan yang amat mengharukan dan berkesan sampai kelubuk hati.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلاَ إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ أَلاَ لاَ فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلاَلِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلاَ لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلاَ أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلاَّ بِالتَّقْوَى. (رواه أحمد والبيهقي والهيثمي)
“Wahai manusia, ingatlah, sesungguhnya Tuhanmu adalah satu, dan nenek moyangmu juga satu. Tidak ada kelebihan bangsa Arab terhadap bangsa lain. Tidak ada kelebihan bangsa lain terhadap bangsa Arab. Tidak ada kelebihan orang yang berkulit hitam terhadap orang yang berkulit merah, tidak ada kelebihan orang yang berkulit merah terhadap yang berkulit merah, kecuali dengan taqwanya..” (HR. Ahmad, al-Baihaqi, dan al-Haitsami).
Pidato perpisahan yang amat singkat itu membuat para sahabat Nabi terharu, sehingga pakaian ihram mereka yang putih bersih itu bersimbah air mata, menandakan pesan itu amat berkesan dan sangat berpengaruh terhadap prilaku mereka. Misi perdamaian dan persamaan hak inilah yang kemudian dikembangkan dan diperjuangkan para sahabat, sehingga menjadi umat yang besar dan berwibawa yang selalu dikagumi oleh semua bangsa di dunia.
Konsep kemanusiaan dalam Islam begitu luhur, semua manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama. Kita semua adalah bersaudara, tidak ada perbedaan antara yang satu dengan lainnya, kecuali dengan iman dan taqwanya. Firman Allah s.w.t. 

:يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ.. (الحجرات(
“Wahai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu sekalian dari seorang pria dan seorang wanita dan kami menjadikan kamu berbagai bangsa dan suku, agar kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantaramu di sisi Allah ialah orang yang saling bertaqwa”. (Q.S. al-Hujarat, 49:13).

Dalam ayat lainnya Allah berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (الحجرات
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Oleh karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”. (Q.S. al-Hujarat, 49:10). 
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَ لاَ نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَ لاَ تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَ لاَ تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ اْلإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (الحجرات)
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mencela kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang dicela) lebih baik dari mereka (yang mencela) dan jangan pula wanita-wanita (mencela) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang dicela itu) lebih baik dari wanita (yang mencela) dan jangalah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman. Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.”  (Q.S. al-Hujarat, 49:11).

Beberapa ayat tersebut di atas, jelas sekali membimbing umat manusia agar menjalin persaudaraan terhadap sesamanya. Saling berpesan mengenai kebenaran, ketabahan dan kesabaran. Dalam beberapa wasiat Nabi s.a.w. banyak sekali dipesankan agar umat manusia menjalin persaudaraan dengan sesamanya. Nabi bersabda: “Engkau jumpai orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, saling mencintai dan beriba hati antara mereka bagaikan tubuh yang satu...” (H.R. Muttafaq ‘alaih). “Siapa yang tidak bersikap kasih terhadap sesamanya, maka Allah tidak akan mengasihinya.”  (H.R. Muttafaq ‘alaih).

Pesan Arafah yang mulia itu akan tetap abadi, yang dapat kita petik dari pesan itu kali ini, bagaimana kita dapat membangkitkan kembali semangat persaudaraan dan ukhuwah di tengah-tengah masyarakat. Apalagi dalam suasana krisis ekonomi, sosial, politik dan kepercayaan seperti sekarang ini, sehingga pesan itu benar-benar terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Peran para pemimpin, ulama atau ilmuwan dan tokoh masyarakat sangat penting dalam memasyarakatkan pesan kemanusiaan yang luhur itu.

Islam meletakkan dasar-dasar persamaan derajat dan hak asasi bagi setiap diri manusia. Dengan konsepsi itu tertolaklah segala pandangan yang berlawanan dengan peradaban manusia yang luhur. Sebagai wujud dari kemanusiaan yang luas, Islam mengajarkan agar tetap memelihara kelestarian kehidupan alam semesta. Agama Islam sesuai dengan namanya yang berarti selamat, damai, patuh dan taat, sangat menaruh perhatian terhadap kelestarian alam semesta. Kehidupan umat manusia dibentuk dalam persaudaraan dan perdamaian, demikian juga dengan kelestarian makhluk lain, seperti benda mati, flora dan fauna. Umat manusia diarahkan agar mengusahakan perbaikan dalam alam raya ini dan menghindari perbuatan yang merusak serta tercela. Perhatikan ayat berikut:


وَابْتَغِ فِيمَا أتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَ لاَ تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلاَ تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (القصص)
“Dan carilah apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Q.S. al-Qashash, 28:77).

وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ (البقرة)
“Dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan” (Q.S. al-Baqarah, 2:60) 

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا (الأعراف)

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya”. (Q.S. al-A’raf, 7:56)

Dalam ayat lain Allah s.w.t. mengingatkan kita bahwa berbagai kerusakan yang terjadi dalam alam semesta, kerusakan di darat, laut dan udara adalah disebabkan oleh perbuatan manusia. Kerusakan itu disebabkan oleh ulah manusia yang hanya mementingkan diri sendiri, yang serakah, yang senang berbuat kerusakan. Mereka berlomba-lomba dengan teknologi canggihnya untuk saling menguasai dan saling merusak terhadap kehidupan alam semesta. perilaku manusia seperti itu akan menjadi bumerang yang membinasakan diri sendiri dan manusia lainnya.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (الروم)
“Telah tampak kerusakan di darat dan laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (Q.S. al-Rum, 30:41).

Ajaran Islam mengarahkan umat manusia agar mengambil pelajaran dari segala kejadian dan peristiwa yang berada disekitar kita. Dengan demikian, setiap diri manusia akan menyadari sedalam-dalamnya hakikat kehidupan. Harus disadari, betapapun hebat dan komplitnya ajaran Islam, tidak akan berkembang dengan pesat kalau tidak memperjuangkan secara sungguh-sungguh. Berkembangnya ajaran Islam yang demikian cepat itu, selain karena esensi ajarannya sebagaimana diuraikan di atas juga karena perjuangan da’wah yang dilakukan umatnya dari masa ke masa  dan dari satu periode ke periode yang lain. Melalui peristiwa ibadah haji, Idul Adha, ibadah Qurban dan sebagainya, bila dihayati dengan baik akan membangkitkan motivasi yang luhur dalam menyebarluaskan ajaran Islam.

Para pendahulu kita, para Nabi dan Rasul, sahabat dan para pemimpin umat telah banyak memberikan teladan pada kita untuk dihidupkan kembali dalam ruh perjuangan umat. Betapa gigih dan tabahnya Nabi Ibrahim as menegakkan kalimat tauhid. Betapa besarnya pengorbanan Nabi Ismail as dan ibunya Siti Hajar dalam membela kebenaran. Betapa tulusnya Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya memperjuangkan agama Allah dengan tabah dan tidak mengenal lelah, sehingga agama Islam berkembang ke seluruh pelosok dunia. Kitapun di Idul Adha yang mulia ini, sehabis shalat hendaknya berjanji dalam kalbu masing-masing untuk mendarma baktikan apa yang kita miliki bagi kejayaan agama Islam dan kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan. “Tidaklah Kami mengutusmu (wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi alam semesta”.


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.

اَللّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.



http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,9-id,40445-lang,id-c,khotbah-t,Nilai+Nilai+Kemanusiaan+dalam+Islam-.phpx

Saudi Bakal Hancurkan Makam Nabi dan Sahabat


Jakarta, NU Online
Pemerintah Saudi Arabia berencana menghancurkan situs penting Islam  meliputi masjid Nabawi di Kota Madinah dan beberapa situs penting lainnya.

Rezim Al Saud yang menguasai pemerintahan di Arab Saudi berencana menghancurkan tiga masjid tertua di dunia dalam ekspansi multi miliar pound, dalam sebuah laporan yang dikutip Fars News, Ahad (28/10/2012).

Masjid Nabawi di Madinah, di mana Rasullulah Muhammad dimakamkan, akan dihancurkan bulan depan usai musim haji tahun ini. Rencananya, pembangunan itu akan mengubah masjid Nabawi menjadi gedung terbesar di dunia, dengan kapasitas 1,6 juta orang.

Rencana Saudi untuk meruntuhkan situs sejarah Islam yang paling dihormati oleh muslimin di dunia itu tentu saja amat mengejutkan.

Menurut rencana, sebagian besar perluasan Masjid Nabawi akan diperlebar sisi Barat masjid, yang di sana berada makam pendiri Islam dan dua khalifah pertama Islam Abu Bakar dan Umar.

Menurut Kementerian Urusan Islam Saudi Arabia yang menerbitkan sebuah pamflet tahun 2007 silam dan disusun oleh Mufti Besar Arab Saudi, Abdulaziz al-Sheikh, bahwa penghancuran kubah masjid dan meratakan makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar berdasarkan fatwa Abdulaziz al-Sheikh.

Dr Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam (Islamic Heritage Research Foundation) mengatakan sudah 10 kegiatan tahunan terkait perusakan situs Islam di Arab Saudi.

“Membisunya kaum Muslimin atas penghancuran Mekkah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan terbesar,” tegasnya.

“Film tentang pelecehan Nabi Muhammad jadi protes di seluruh dunia, tapi penghancuran tempat kelahiran Nabi, dimana Rasulullah Saw berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan hancur tanpa kritik apa pun,” pungkasnya.

Sumber: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,45-id,40547-lang,id-c,internasional-t,Saudi+Bakal+Hancurkan+Makam+Nabi+dan+Sahabat-.phpx

Mengukur Polusi Udara dengan Layang-Layang

Proyek yang diberi nama "Float Beijing" ini tercetus karena kontroversi mengenai perbedaan hasil data statistik polusi udara di Cina.

layanglayang(thinkstockphoto)
Layang-layang merupakan salah satu tradisi kuno di Cina. Namun kini mahasiswa pasca sarjana Cina dan Amerika Serikat menyulap layang-layang menjadi alat modern yang dapat digunakan untuk memantau kualitas udara di langit Beijing.

Proyek yang diberi nama "Float Beijing" tercetus karena dilatarbelakangi kontroversi mengenai perbedaan hasil data statistik polusi udara di Cina yang terjadi beberapa bulan silam.

Layang-layang dicoba diterbangkan ke langit dengan membawa sensor polusi udara dan lampu LED berwarna-warni yang nantinya berfungsi menunjukkan tingkat kualitas udara. Ketika lampu yang menyala hijau artinya kualitas baik, kuning artinya rata-rata, merah menunjukkan tidak sehat, dan merah jambu artinya sangat tidak sehat.

Proyek ini mengalami peningkatan pembiayaan sebesar US$5000 (sekitar Rp 48 juta-an) dan sempat melakukan workshop pertamanya di Beijing pada Agustus silam. "Sensor ini cukup mudah untuk layang-layang sampai ke gunung. Dengan alat tersebut layang-layang membantu kami menemukan tempat terbaik setelah beberapa tes dilakukan," kata Deren Guler, kandidat master dalam bidang desain interaksi nyata di Carnegie Mellon University, Amerika Serikat.

Dalam proyek ini Guler bekerja sama dengan Xiaowei Wang, seorang calon master di bidang arsitektur landscape dari Universitas Harvard. Mereka mencoba mengembangkan layang-layang sebagai langkah solutif untuk memenuhi keinginan Pemerintah Cina untuk menciptakan alat yang dapat membaca polusi udara dengan lebih detail. Akhirnya tercetuslah  proyek "Float Beijing" yang memadukan antara tradisi Cina kuno dengan teknologi modern.

Wang juga mengajak perancang layang-layang lokal untuk ikut berkontribusi membuat rancangan layang-layang. Ajakan yang kemudian disambut antusias oleh para perancang layang-layang. "Mereka menawarkan kami beberapa rancangan layang-layang dengan hiasan lampu yang mana dapat membantu kami bereksperimen. Dan mereka juga menawarkan untuk menjual modul yang kita miliki," kata Guler.

Workshop pertama di Beijing mengajarkan warga Cina bagaimana memasang sensor polusi udara di layang-layang. Layang-layang ini nantinya bukan hanya mampu mendeteksi dan menampilkan tingkat karbon monoksida dan senyawa organik yang mudah menguap, tetapi juga mengumpulkan dan menyimpan data.

Tak dapat dipungkiri, industrialisasi yang berkembang pesat di Cina membuat kualitas udara semakin buruk. Pemerintah setempat telah berusaha mati-matian untuk memperbaiki kondisi ini sejak Cina ditetapkan menjadi tuan rumah perhelatan Olimpiade Beijing 2008.Isu ini kian memanas ketika beberapa bulan lalu warga Cina melihat perbedaan besar hasil polusi udara yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat dengan hasil yang dikeluarkan Pemerintah Cina. Hasil yang dikeluarkan Kedubes AS lebih buruk dibanding dari hasil pemantauan yang dilakukan Pemerintah Cina.(Umi Rasmi. Sumber: Live Science)

Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/10/mengukur-polusi-udara-dengan-layang-layang

Jalan Bercahaya jadi Solusi Cegah Kecelakaan

jalan,terowongan,lampu,malam                                                         (thinkstockphoto)


Penanda jalan berpendar ini menyerap cahaya matahari dan mampu menyinari jalanan di Belanda selama sepuluh jam saat malam tiba.

Belanda memiliki solusi menarik untuk mencegah kecelakaan di jalan raya. Mereka akan menerapkan jalan berpendar mulai pertengahan tahun 2013. Cara ini dianggap bisa memudahkan pengendara dalam mengenali jalur yang mereka lalui.

Tim perancang jalan berpendar ini dilakukan oleh Studio Roosegaarde yang menciptakan bubuk foto bercahaya dan akan digunakan untuk penanda jalan. Hebatnya, penanda jalan ini tidak menggunakan listrik, melainkan berasal dari tenaga surya. Satu kali penyerapan oleh penanda jalan ini mampu menyinari jalan-jalan di Belanda selama sepuluh jam saat malam tiba.

Dalam foto rancangan, cat khusus yang bisa menimbulkan pendaran ini akan digunakan di seluruh penanda jalan. Mulai dari garis hingga bahu jalan yang biasa dimanfaatkan dalam kondisi darurat.Cat ini juga akan digunakan sebagai petunjuk bagi pengendara bahwa jalan yang dilalui dalam kondisi licin. Bahkan ketika suhu udara turun ke titik tertentu, akan muncul keping salju yang menyala dalam gelap.

Daan Roosegaarde sebagai perancang cat ini menyatakan, ide tersebut datang saat memperhatikan semua hal mengenai transportasi sudah dikembangkan, kecuali satu hal: jalan raya. Ia juga ingin agar jalan raya menyamai teknologi kendaraan yang melintasi mereka. Saat ini rancangannya sudah diminati India dan berharap bisa menerapkannya di jalanan Amerika Serikat. (Zika Zakiya. Sumber: Discovery News)

Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/11/jalan-bercahaya-jadi-solusi-cegah-kecelakaan