Rabu, 19 September 2012

GUS DUR WALI: “Kewalian” Gus Dur Dibedah di Ajang Munas

Gus Dur (K.H. Abdurrahman Wahid)

Cirebon, NU Online
Ketika Jalaluddin Rumi meninggal, kucing di rumahnya terlihat sedih berhari-hari, dan lalu meninggal pula. Ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) wafat, juga demikian, beberapa hari kemudian kucing di rumahnya meninggal, kata Kiai Husein Muhammad.

Dalam acara bedah bukunya yang berjudul “Sang Zahid: Mengarungi Sufisme Gus Dur” yang diselenggarakan Intelektual Muhajirin NU (IMNU) Cirebon, di Yayasan Khatulistiwa Kempek, Ahad (16/9), ia membandingkan Gus Dur dengan Jalaluddin Rumi. 

Kiai Husein mengatakan, situasi yang sosial politik yang melingkupi saat wafatnya wali besar Jalaluddin Rumi, dimana waktu itu banyak konflik, dimana keragaman terus diperjuangkan, tetapi konflik sosial juga sangat rawan. Ini sama persis dengan situasi sosial politik di saat Gus Dur wafat. 

Pernyataan Kiai Husein ini dilontarkannya untuk menegaskan bahwa apa yang dilakukan Gus Dur selama ini memiliki dasar yang kuat dalam Islam, khususnya spiritualitas Islam.

“Buku Sang Zahid ini, sesungguhnya hasil refleksi saya atas kebersamaan saya dengan Gus Dur sejak 1997. Saat itu beliau mulai sakit-sakitan, stroke, saya paling tidak waktu itu dua kali sekali dalam sebulan berkunjung ke rumah beliau. Saya menyaksikan sendiri bagaimana Gus Dur berperilaku setiap hari,” demikian jelas Kiai Husein. 

“Gus Dur bukanlah budayawan, bukan seorang pembela HAM, bukan pembela minoritas, bukan politikus, bukan pemikir Islam dan bukan ulama, tetapi Gus Dur adalah menjadi semuanya itu. Gus Dur selama ini banyak bergerak di berbagai bidang, dan memiliki effek bagi orang banyak. Apakah yang melandasi semua gerakan itu. Yang menggerakkannya adalah spiritualitas Gus Dur, yang memiliki rujukan pada spritualitas Islam (tasawuf),” katanya.

Gus Dur sering dianggap aneh, dan ucapannya baru dianggap benar, karena ternyata di kemudian hari ucapan Gus Dur malah terbukti. Hal ini sesuai dengan spiritualitas Ibnu Athaillah Sakandari dalam kita Hikamnya yang mengatakan bahwa bagi orang-orang suci yang dekat dengan Allah, kata-katanya bisa mendahului zamannya. Ini bukan sesuatu yang aneh menurutnya, karena sering juga dialami oleh para Wali Allah. Demikianlah Kiai Husein, secara panjang lebar menjelaskan tentang sisi-sisi kewalian Gus Dur.  

Sementara itu pembanding, rektor IAIN Syeikh Nurdjati Cirebon, Prof Dr Maksum Mochtar, menyampaikan, tidak cukup untuk hanya mengagumi Gus Dur. Yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa seperti Gus Dur.

“Dan ini bisa saja, melalui pendidikan dengan basis penguatan neurosains mungkin saja kecerdasan kita bisa meningkat sebagaiman Gus Dur. Kita jangan lihat Gus Dur sekarang, tetapi lihatlah prosesnya menjadi sebesar itu.”

Pembanding lainnya, rektor ISIF, Prof Dr Chozin Nashuha, mengusulkan adanya pemetaan posisi Gus Dur di antara sufi-sufi besar yang ada.

“Mari kita lihat, bila dibanding dengan tokoh-tokoh sufi yang ada, maka Gus Dur itu adalah salah satu produsen pemikiran-pemikiran tasawuf, atau agen penyalur saja, ata bahkan hanya konsumen saja?” katanya, seraya melempar pertanyaan ke forum. 

Sumber: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,39828-lang,id-c,nasional-t,%E2%80%9CKewalian%E2%80%9D+Gus+Dur+Dibedah+di+Ajang+Munas-.phpx

Kini Anda Bisa Lacak Setiap Pesawat di Udara

  Daily Mail

Flightradar24 memungkinkan orang untuk melacak penerbangan-penerbangan di seluruh dunia, baik pesawat komersial, jet pribadi atau pun pesawat terbang militer.

LONDON, KOMPAS.com - Pada saat tertentu ada sekitar 5.000 pesawat komersial di langit di atas Amerika Serikat. Kini ada sebuah situs web, Flightradar24, yang memungkinkan anda untuk melacak pesawat-pesawat itu, secara real time, dalam sebuah peta.

Flightradar24 memungkinkan orang untuk melacak penerbangan-penerbangan di seluruh dunia, baik pesawat komersial, jet pribadi atau pun pesawat terbang militer.

Peta penerbangan situs web itu diperbarui setiap beberapa detik. Dengan menggunakan peta itu anda dapat melacak sebuah penerbangan tertentu, menandai rutenya, bandara tempat keberangkatnya dan di mana pesawat itu seharusnya mendarat. Anda bahkan dapat mengetahui ketinggian dan kecepatannya.

Informasi di situs itu dapat dikelompokkan berdasarkan bandara, untuk melihat penerbangan mana yang akan meninggalkan bandara dan pesawat mana yang diperkirakan akan mendarat di suatu bandara tertentu dalam dua jam ke depan, lapor Mail Online, Selasa (18/9).

Data situs itu mencakup spesifikasi masing-masing pesawat (tipe model, nomor seri dan afiliasi maskapai penerbangan) dan melacak penerbangan-penerbangan paling akhir. Atau, anda dapat mempersempit pilihan berdasarkan maskapai penerbangan dan mencari tahu pesawat mana yang sedang beroperasi.

Flightradar24 menarik data dari Federal Aviation Administration di Amerika Serikat dan sistem automatic dependent surveillance-broadcast (ADS-B) di negara-negara lain. Sekitar 60 persen pesawat yang mengangkut penumpang dilengkapi ADS-B, jadi peta itu tidak menunjukkan semua penerbangan yang ada. Meski begitu, peta yang ada menunjukkan sekelompok pesawat menyemut di atas Amerika Serikat dan Eropa.

Saat ini cakupan terbaik situs itu adalah di seluruh Amerika Serikat dan Eropa, sementara Amerika Selatan, Afrika, Asia dan Australia masih tertinggal. Itu karena situs itu bergantung pada sekitar 500 pemancar ADS-B di darat untuk menerima data pesawat, lapor Smithsonian.com, seperti dikutip Mail Online.

Pada kenyataanya siapa saja yang punya sebuah pemancar ADS-B diajak untuk terlibat, dan anda dapat membeli receiver anda sendiri untuk daerah manapun dengan harga mulai dari 350 dollar AS sampai beberapa ribu dollar.

Situs itu juga menawarkan sebuah aplikasi tambahan ke iPhone. Jika sebuah pesawat melintas di atas kepala anda dan anda ingin tahu dari mana pesawat itu datang dan kemana tujuannya? Anda tinggal mengarahkan iPhone anda ke  pesawat itu dan dalam beberapa detik aplikasi itu akan menyediakan semua rinciannya untuk anda. 

Sumber:http://internasional.kompas.com/read/2012/09/19/13430745/Kini.Anda.Bisa.Lacak.Setiap.Pesawat.di.Udara

Minggu, 16 September 2012

Bagaimana Kiai Mukhtar Merintis Pesantren Blokagung?

KH Mukhtar Syafa`at

Blokagung merupakan nama sebuah dusun di selatan Banyuwangi, Jawa Timur. Letaknya ada di Kecamatan Gambiran. Kecamatan ini kemudian dibagi dua, Tegalsari dan Gambiran.

Nama ini kemudian menjadi terkenal di kalangan masyarakat NU karena terdapat Pesantren Blokagung. Pesantren ini merupakan salah satu pesantren terbesar di Banyuwangi dan sangat disegani.

Pesantren ini berawal dari sebuah musholla kecil bernama Darussalam. Musholla ini didirikan masyarakat bersama KH. Mukhtar Syafa`at pada tanggal 15 Januari 1951. Dari Mushollah itulah kemudian berkembang menjadi pesantren Blokagung. KH Mukhtar Syafa`at adalah sang pendiri pesantren.

Mukhtar Syafa`at lahir pada tahun 1918 di Ploso Klaten, Pare Kediri. Kelahirannya bersaman dengan meletusnya Gunung Kelud. Orang tuanya bernama Abdul Ghafur dan Nyai Sangkep. Mereka berdua dikarunia 7 anak, dan salah satunya adalah Mukhtar Syafa`at. Sang ayah adalah peternak kerbau dan petani yang sukses. Kakeknya bernama Kiai Bariman, seorang yang dianggap banyak memiliki keramat.

Mukhtar kecil belajar di surau di desanya. Gurunya bernama Sumantoro. Pelajaran yang diberikan meliputi  Al-Qur’an, tajwid, membaca kitab Sullam, dan Safinah.

Pada tahun 1928 Mukhtar dipondokkan oleh ayahnya ke Tebuireng, asuhan KH. Hasyim Asy`ari. Mukhtar menimba ilmu di pesantren ini selama 6 tahun.

Setelah 6 tahun, ayahnya berkeinginan agar Mukhtar pulang. Ayahnya ingin agar anaknya yang nyantri, Mukhtar, digantikan adik-adiknya. Jadi sistem yang diterapkan ayahnya adalah mendidik dengan bergantian. Mukhtar merasa bahwa ilmunya belum cukup. Dia akhirnya tidak mau berhenti nyantri dan tidak mau tinggal di rumah. Pada saat yang sama mbakyunya sudah ada dan tinggal di Blokagung, Banyuwangi.

Pada tahun 1934 Mukhtar dan keluarganya pergi ke Blokagung. Di tempat mbakyunya, Mukhtar mengutarakan keinginnnya untuk tetap nyantri. Dari sini Mukhtar disarankan belajar di Pesantren Paras Gempal, asuhan KH Abdul Manan. Dia ini adalah mertua KH Askandar yang sangat terkenl di Banyuwangi. Di pesantren Paras Gempal, Mukhtar sering sakit karena keadaan geografis.

Pada tahun 1936, Mukhtar pindah ke pesantren Tatsmirith Tholabah di Jalen Genteng. Pesantren ini dikenal dengan Pesantren Jalen, asuhan Kiai Ibrahim. Di pesantren inilah Mukhtar mendalami Ihya `Ulumuddin. Ketika nyantri di sini, Mukhtar mencukupi kebutuhannya sendiri dengan menjadi buruh pada penduduk setempat. Setelah dari pesantren Jalen, dia pulang ke rumah mbakyunya di Blokagung.

Selama setahun di rumah mbakyunya, Mukhtar pindah ke Masjid Blokagung yang diasuh KH Abdul Hamid. Ketika pindah-pindah dari masjid ke rumah mbakyunya, Mukhtar muda telah diikuti beberapa santri.

Para santri dan masyarakat Blokagung kemudian menginginkan agar Mukhtar tetap di Blokagung. Akan tetapi Mukhtar merasa bahwa ilmunya masih kurang. Dia ingin terus belajar ke Madura.

Pada saat yang sama, di Gambiran Banyuwangi, ada pesantren Gambiran yang diasuh Kiai Soelhan. Kiai ini terkenal sebagai seorang wali setempat. Mukhtar Syafa`at sering mengunjunginya. Kiai Sholehan mendengar keinginan Mukhtar. Kiai ini bersikeras menyebutkan bahwa Mukhtar harus tetap di Blokagung. Untuk mengurungkan niat Mukhyar, Kiai Sholehan menawarkannya untuk menikah. Akhirnya, Mukhtar menikah dengan Maryam.

Setelah menikah, Mukhtar ingin  pulang ke Kediri bersama istrinya, mencoba bertahan hidup. Kiai Sholehan mengetahui soal itu merasa berkebaratan. Hanya saja, guru spiritualnya ini tidak bisa mencegahnya. Dia hanya berpesan, agar nanti kalau Mukhtar bertemu dengan Kiai Fatah Mangunsari, Tulungagung supaya menjawab Banyuwangi.

Mukhtar akhirnya tidak tinggal di Kediri. Dia akhirnya kembali juga ke Banyuwangi.

Ketika di Banyuwangi, Mukhtar berkunjung ke Kiai Sholehan. Kiai ini kemudian  menceritakan wasiat Kiai Bariman, kakek Mukhtar. Wasiat yang diberikan kepada Sholehan begini:

“Sholehan, apabila kamu ketemu Pangat, cucuku, maka katakan kepadanya bahwa aku telah mewariskan sebidang tanah untuknya di Banyuwangi yang akan aku beri tanda rumput alang-lang kumitir.”

Setelah berkonsultasi dengan Kiai Sholehan, Mukhtar Syafaat semakin mantap tinggal di Blokagung. Saat itu di tengah iklim penjajahan Belanda. Pada tahun 1947, pada saat agregsi Belanda, penjajah juga mendaratkan pasukan di Banyuwangi, Mukhtar ikut berjuang. Dia menjadi penasehat Gerilyawan Batalyon 510.

Pada tanggal 15 Januari 1951, bersama masyarakat dan para santri Mukhtar mendirikan musholla Darussalam. Tanggal ini dicatat sebagai hari lahirnya pesantren Darussalam Blokagung. Pesantren kecil ini lama kelamaan menjadi besar. Pengajaran Ihya’ `Ulumuddin menjadi andalan dan terkenal dihububgkang dengan KH Mukhtar Syafaat. Sang kiai sendiri juga seorang pengamal Hizb Nashr.

Pada tahun 1953, KH. Mukhtar duduk di Syuriyah Ranting NU Gambiran. Tahun 1956  dia duduk di Syuriyah MWC NU Gambiran.

Pada tahun 1962-1965, tempat pengajian KH. Mukhtar di pesantren Blokagung menjadi tempat berkumpul orang-orang PKI yang ingin minta perlindungn. Meskipun di lapangan sang kiai menjadi musuh kader-kader PKI, KH. Mukhtar sendiri memilih melakukan pendekatan persuasif.

Pengaruh KH Mukhtar Syafaat semakin diakui di Banyuwangi. Pada tahun 1978, pesantren Blokagung resmi menjadi yayasan. KH. Mukhtar pada tahun 1980 menjadi anggota PCNU Banyuwangi.

Pada 1986 dia diangkat sebagai musytasyar PCNU Banyuwangi. Bersamaan dengan pengaruhnya yang besar, pesantren Blokagung kemudian berkembang semakin besar pula.

Pada saat sekarang, pesantren Blokagung telah mengembangkn dua jenis pendidikan: pertama, ada di bawah nagungan Diknas (yaitu TK, SDI, SMP Plus, SMK, dan STIB; kedua, ada di bawah naungan Depag (yaitu MTs, MA, daan STIDA). Murid-muridnya semakin banyak. Tidak kurang dari ratusan alumninya telah mendirikan pesantren di berbagai daerah. Sementara ribuan alumninya tersebar di berbagai pelosok Indonesia.

KH. Mukhtar sendiri meninggal pada 2 Februari 1991. Umurnya saat itu mencapai  72 tahun. Pesantren Blokagung kemudian diteruskan oleh anak-anaknya dari dua istrinya, Ny. Mariyam dan Ny. Musrifah. Di antara penerusnya adalah KH. Ahmad Hisyam Syafaat, KH. Ahmad Hasyim Syafaat, dan lain-lain. (Nur Kholik Ridwan) 

Sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,46-id,39370-lang,id-c,pesantren-t,Bagaimana+Kiai+Mukhtar+Merintis+Pesantren+Blokagung++-.phpx

Menyiram Air dan Karangan Bunga di Kuburan


Banyak sekali ragam tradisi yang berhubungan dengan ziarah kubur. Mulai dari mengaji al-Qur’an, tahlil, yasinan hingga menyirami pusara dengan air. Tentang dasar hukum berbagai tradisi tersebut telah sering disebutkan dalam rubrik ubudiyah. Kali ini redaksi akan menerangkan dasar hukum menyiram kuburan dengan air dingin atupun air wewangian.Imam Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain menerangkan bahwa hukum menyiram kuburan dengan air dingin adalah sunnah. Tindakan ini merupakan sebuah pengharapan –tafaul- agar kondisi mereka yang dalam kuburan tetap dingin.

وَيُنْدَبُ رَشُّ الْقَبْرِ بِمَاءٍ باَرِدٍ تَفاَؤُلاً بِبُرُوْدَةِ الْمَضْجِعِ وَلاَ بَأْسَ بِقَلِيْلٍ مِنْ مَّاءِ الْوَرْدِ ِلأَنَّ الْمَلاَ ئِكَةَ تُحِبُّ الرَّائِحَةَ الطِّيْبِ (نهاية الزين 154)

Disunnahkan untuk menyirami kuburan dengan air yang dingin. Perbuatan ini dilakukan sebagai pengharapan dengan dinginnya tempat kembali (kuburan) dan juga tidak apa-apa menyiram kuburan dengan air mawar meskipun sedikit, karena malaikat senang pada aroma yang harum. 

Begitu pula yang termaktub dalam al-Bajuri

...ويندب أن يرش القبر بماء والأولى أن يكون طاهرا باردا لأنه صلى الله عليه وسلم فعله بقبرولده إبراهم وخرج بالماء ماء الورد فيكره الرش به لأنه إضاعة مال لغرض حصول رائحته فلاينافى أن إضاعة المال حرام وقال السبكى لا بأس باليسير منه إن قصد به حضور الملائكة فإنها تحب الرائحة الطيبة...

Disunnahkan menyiram kubur dengan air, terutama air dingin sebagaimana pernah dilakukan rasulullah saw terhadap pusara anyaknya, Ibrahim. Hanya saja hukumnya menjadi makruh apabila menyiraminya menggunakan air mawar dengan alasan menyia-nyiakan (barang berharga). Meski demikian menurut Imam Subuki tidak mengapa kalau memang penyiraman air mawar itu mengharapkan kehadiran malaikat yang menyukai bau wangi.

Hal ini sebenarnya pernah pula dilakukan oleh Rasulullah saw

” أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء ”

Artinya: “Sesungguhnya Nabi Muhammad ShallaAllahu alaihi wa sallam menyiram [air] di atas kubur Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil diatasnya.”

Begitu juga dengan meletakkan karangan bunga ataupun bunga telaseh yang biasanya diletakkan di atas pusara ketika menjelang lebaran. Hal ini dilakukan dalam rangka Itba’ sunnah Rasulullah saw. sebagaimana diterangkan dalam hadits 

حَدثَناَ يَحْيَ : حَدَثَناَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الأعمش عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طاووس عن ابن عباس رضي الله عنهما عَنِ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ مَرَّ بِقَبْرَيْنِ يُعَذِّباَنِ فَقاَلَ: إِنَّهُمَا لَـيُعَذِّباَنِ وَماَ يُعَذِّباَنِ فِيْ كَبِيْرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ البَوْلِِ وَأَمَّا اْلآخَرُ فَكَانَ يَمْشِيْ باِلنَّمِيْمَةِ . ثُمَّ أَخُذِ جَرِيْدَةً رَطْبَةً فَشْقِهَا بِنَصْفَيْنِ، ثُمَّ غُرِزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةٍ، فَقَالُوْا: ياَ رَسُوْلَ اللهِ لِمَ صَنَعْتَ هٰذَا ؟ فقاَلَ: ( لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَالَمْ يَيْـبِسَا)

Dari Ibnu Umar ia berkata; Suatu ketika Nabi melewati sebuah kebun di Makkah dan Madinah lalu Nabi mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Nabi bersabda kepada para sahabat “Kedua orang (yang ada dalam kubur ini) sedang disiksa. Yang satu disiksa karena tidak memakai penutup ketika kencing sedang yang lainnya lagi karena sering mengadu domba”. Kemudian Rasulullah menyuruh sahabat untuk mengambil pelepah kurma, kemudian membelahnya menjadi dua bagian dan meletakkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat lalu bertanya, kenapa engkau melakukan hal ini ya Rasul?. Rasulullah menjawab: Semoga Allah meringankan siksa kedua orang tersebut selama dua pelepah kurma ini belum kering. (Sahih al-Bukhari, [1361])

Lebih ditegaskan lagi dalam I’anah al-Thalibin:

يُسَنُّ وَضْعُ جَرِيْدَةٍ خَضْرَاءَ عَلَى الْقَبْرِ لِلْإ تِّباَعِ وَلِأَنَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُ بِبَرَكَةِ تَسْبِيْحِهَا وَقيِْسَ بِهَا مَا اعْتِيْدَ مِنْ طَرْحِ نَحْوِ الرَّيْحَانِ الرَّطْبِ

Disunnahkan meletakkan pelepah kurma yang masih hijau di atas kuburan, karena hal ini adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. dan dapat meringankan beban si mayat karena barokahnya bacaan tasbihnya bunga yang ditaburkan dan hal ini disamakan dengan sebagaimana adat kebiasaan, yaitu menaburi bunga yang harum dan basah atau yang masih segar.

Sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,39690-lang,id-c,ubudiyyah-t,Menyiram+Air+dan+Karangan+Bunga+di+Kuburan-.phpx

Selasa, 11 September 2012

Propoganda Peak Oil: Ternyata Minyak Bumi Dapat Diperbarui, Bukan Dari Fosil



Awal Mula Munculnya Teori Minyak Bumi dari Fosil

Pesimistis dalam dunia perminyakan secara tidak sadar memang telah dibangun dari awalnya. Kita semua percaya bahwa minyak bumi adalah bahan bakar fosil, hampir setiap hari “fakta” ini disebut dalam berbagai media massa. Lalu siapa sebenarnya yang pertama mengajukan teori (tepatnya hipotesis) yang kadung dipercaya semua orang ini? Adalah Mikhailo V. Lomonosov, seorang cendekiawan besar Rusia, yang pada 1757 mengajukan sebuah hipotesis bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.

Berdasarkan hipotesis ini, berarti minyak mentah akan terbentuk sangat lambat, karena berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang telah mati, melewati jutaan tahun terkubur di bawah batuan,  mengalami  tekanan dan suhu yang luar biasa, lalu mengubahnya menjadi minyak mentah.

Industri minyak bumi modern lahir 145 tahun yang lalu di Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) ketika Edwin Drake sukses melakukan pemboran pertama minyak bumi di AS. Kala itu hampir tidak ada yang mengkhawatirkan berapa lama lagi perut bumi menyediakan minyaknya untuk dambil? Tetapi sejak produksi minyak di AS memuncak sekitar 1970, sejumlah ahli geologi, ahli ekonomi dan analis industri mulai mempertimbangkan sebuah pertanyaan, berapa lama lagi pasokan minyak bumi dunia bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat? Banyak kalangan memprediksi, produksi minyak global akan mencapai puncaknya beberapa tahun ke depan.

Konsekuensi dari hipotesis “bahan bakar fosil” tentunya menyisakan pertanyaan-pertanyaan pesimis seperti itu. Berapa banyak minyak mentah yang masih tersisa di dalam perut bumi? Dan kapan habisnya?

Menurut National Geographic, jumlah minyak mentah yang tersisa di bumi diprediksi sekitar 1,2 triliun barrel. Walaupun ladang minyak baru banyak ditemukan, tetapi pasokan saat ini tidak sebanding dengan penemuan-penemuan ladang tersebut. Berdasarkan gambaran konsumsi saat ini, berarti perkiraan 1,2 triliun barrel minyak bumi akan habis dalam tempo 44 tahun.
Benarkah masa kejayaan energi tak terbarukan ini akan segera berakhir? Akankah tak kan tersisa lagi tetesan minyak di jebakan kerak bumi? Ataukah ini hanya isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk melambungkan harga “emas hitam” ini?

Munculnya Bantahan Teori Minyak Bumi Dari Fosil

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita mesti meninjau ulang hipotesis biogenik Lomonosov yang dibuat hampir 250 tahun yang lalu itu. Beberapa ilmuwan mulai mempertanyakan pandangan tradisional ini. Pada abad ke-19 hipotesis  ini untuk pertama kalinya ditolak seorang naturalis dan geolog Jerman kenamaan, Alexander von Humboldt, dan ahli kimia termodinamik Prancis, Louis Joseph Gay-Lussac, kemudian mereka mengajukan dalil alternatif yang menyatakan bahwa minyak bumi adalah materi primordial (purba) yang memancar dari tempat yang sangat dalam, dan tak ada hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi.

Dengan berkembangnya ilmu kimia selama abad kesembilan belas, terutama ketika hukum kedua termodinamika ditemukan oleh Clausius pada 1850, hipotesis Lomonosov terus diserang, tak kurang dari pakar kimia Prancis Marcellin Berthelot mencemooh hipotesis asal biologis dari minyak bumi ini. Berthelot adalah orang pertama yang melakukan percobaan yang melibatkan serangkaian apa yang sekarang disebut sebagai reaksi Kolbe dan menunjukkan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dengan melarutkan baja dengan asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis.

Selama kuartal terakhir abad kesembilan belas, ahli kimia Rusia Dmitri Mendeleev juga menguji dan menolak hipotesis Lomonosov ini.  Mendeleev menyatakan dengan jelas bahwa minyak bumi merupakan bahan primordial yang keluar dari kedalaman yang jauh. Dengan persepsi yang luar biasa, Mendeleev membuat hipotesis tentang adanya struktur geologi yang ia sebut “patahan dalam” (deep fault) tempat minyak bumi melaluinya dari kedalaman.

Pada 1951, dalam sebuah kongres geologi minyak bumi, seorang geolog asal Rusia Nikolai  A. Kudryavtsev mengajukan teori asal-usul minyak bumi abiotik atau abiogenik, setelah menganalisis hipotesis Lomonosov yang terbukti salah. Inilah untuk pertama kalinya teori abiotik modern dicanangkan untuk mengganti teori konvensional.

Kudryavtsev tidaklah sendiri, dia mendapat banyak dukungan termasuk dari para ilmuwan barat, seperti Thomas Gold dan Dr JF Kenney.  Bahkan Kenney bersama ilmuwan Rusia lainnya benar-benar mampu membangun reaktor dan membuktikan minyak bumi bisa dihasilkan dari kalsium karbonat dan oksida besi, dua senyawa yang melimpah di kerak bumi.

Baru-baru ini, para peneliti dari Royal Institute of Technology  di Stockholm, Swedia telah berhasil membuktikan bahwa fosil-fosil dari hewan dan tumbuhan tidak lagi diperlukan untuk menghasilkan minyak mentah. Temuan ini begitu revolusioner karena sangatlah berarti, di satu sisi akan memudahkan menemukan sumber-sumber energi, di sisi lain sumber energi ini dapat ditemukan di seluruh dunia.

“Dengan menggunakan penelitian ini, bahkan kami dapat mengatakan di mana minyak bumi dapat ditemukan di Swedia,” kata Vladimir Kutcherov, profesor yang memimpin riset ini.

Bersama dengan koleganya, Vladimir Kutcherov telah melakukan simulasi suatu proses yang melibatkan tekanan dan panas yang terjadi secara alami di lapisan dalam bumi, proses yang menghasilkan hidrokarbon, komponen utama dalam minyak dan gas alam.

Menurut Kutcherov, penemuan ini mengindikasikan dengan jelas bahwa pasokan minyak bumi tidak akan habis. “Tidak ada keraguan bahwa penelitian kami membuktikan bahwa minyak mentah dan gas alam yang dihasilkan, tanpa melibatkan fosil. Semua jenis batuan dasar dapat berfungsi sebagai reservoir minyak,” kata Vladimir Kutcherov kepada Science Daily, baru-baru ini.

Kutcherov pun mampu membuktikan bahwa hidrokarbon dapat dibuat  dari air, kalsium karbonat  dan zat besi. Ini berarti  minyak bumi merupakan sumber energi berkelanjutan dan terbarukan.

Proses abiotik untuk menghasilkan minyak bumi dimungkinkan lewat proses yang disebut Fischer-Tropsch, reaksi kimia yang mengubah campuran karbonmonoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon cair. Proses ini dikembangkan dan dipatenkan pada tahun 1920, kemudian digunakan selama Perang Dunia II  oleh Jerman dan Jepang. Proses ini pun menjadi dasar penciptaan bahan bakar jet yang dibuat dari air di AS, seperti dilaporkan majalah Wired.

Beberapa Contoh Bukti Kasus Konspirasi Kebohongan tentang Kelangkaan Sumber Minyak

Inti dari masalah ini adalah bahwa jika minyak banyak di daerah-daerah di mana kita diberitahu oleh pemerintah dan perusahaan minyak yang tidak memiliki bukti yang jelas bahwa kelangkaan buatan disimulasikan dalam rangka untuk mendorong maju segudang agenda lainnya. Dan kami memiliki contoh nyata di mana hal ini telah terjadi.

Seperti pada perusahaan pengeboran minyak raksasa Chevron dan Texaco, mereka mendapat memo untuk sengaja menciptakan kelangkaan minyak dengan membatasi kapasitas produksi dengan menutup kilang minyak tertentu dengan alasan minyak telah habis di sumber tersebut. Ini adalah upaya lobi nasional yang dipimpin oleh American Petroleum Institute untuk mendorong perusahaan-perusahaan kilang minyak untuk melakukan hal ini.

”Sebuah memo internal yang Chevron menyatakan; “Seorang analis energi senior di konvensi API baru-baru ini memperingatkan bahwa meskipun industri minyak AS tidak mengurangi kapasitas penyulingan hal ini tidak akan menimbulkan peningkatan substansial dalam margin kilang.”

Memo ini semakin memperjelas bahwa gagasan untuk pengurangan dalam kapasitas penyulingan dan pembatasan dalam membuka kilang baru tidak datang dari organisasi lingkungan, seperti yang dikatakan oleh para produsen minyak , tetapi melalui kebijakan yang disengaja dari mereka sendiri.

Program Illuminati Dibalik Kebohongan Keterbatasan Alam Dalam Produksi Minyak Bumi


Teori Peak Oil adalah kebohongan masif yang dirancang untuk menciptakan kelangkaan buatan demi mendongkrak harga, juga memberikan negara sebuah alasan untuk mengorbankan standar hidup yang telah kita perjuangkan dengan susah payah. Publisitas menciptakan CFR dan Club of Rome strategy manual sejak 30 tahun lalu mengatakan bahwa pemerintah global perlu mengontrol populasi dunia melalui neo-feodalisme dengan menciptakan kelangkaan buatan.

Sekarang arsitek sosial de-industrialisasi Amerika Serikat menyalahkan disintegrasi ekonomi kita pada kurangnya pasokan energi.

Sekarang ekonomi dunia telah menjadi begitu terpusat melalui operasi globalisasi, mereka akan terus mengkonsolidasikan dan menyalahkan pemakaian berlebihan atas bahan bakar yang bersumber dari fosil, sementara pada saat yang sama mereka juga menghalangi pengembangan dan integrasi teknologi bersih yang terbarukan.

Dengan kata lain, Sumber minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan harga. Sementara itu, teknologi bahan bakar alternatif yang telah ada selama beberapa dekade juga sengaja ditekan pengembangannya. Peak Oil adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh elit, oleh industri minyak, oleh orang-orang bahwa Anda akan berpikir puncak minyak akan membahayakan, kecuali itu adalah penutup untuk agenda lain.
Produksi Minyak Dunia Menurut Sekenario Peak Oil Theory



Dan begitulah realitanya dunia ini yang penuh dengan kepalsuan. Teori bahwa minyak bumi berasal dari sisa fosil biologis zaman dahulu memanglah sebuah kebohongan besar dari para elit zionis-Illuminati (yang memang sejak awal menguasai bisnis minyak, media, dan institusi pendidikan). Illuminati ingin menggunakan propaganda Peak Oil untuk menaikkan harga minyak dan mengeksekusi rencana depopulasi dunia mereka.

Saat harga minyak naik melewati kemampuan beli sejumlah besar negara, hanya negara-negara yang diizinkan hidup oleh Illuminati yang akan mendapatkan minyak. Beberapa milyar penduduk bumi akan dimusnahkan (depopulasi) secara kejam dalam kekacauan dan kepanikan akibat matinya industri dan perdagangan di dalam negeri mereka.

Mungkin bagi sangkaan orang awam, keuntungan penjualan minyak akan dinikmati oleh negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Libya dan Indonesia. Namun kenyataannya meskipun ladang produksi minyaknya ada di Arab Saudi dll, namun sebagian besar perusahaan penambang dan pengolah minyaknya dimiliki oleh perusahaan asing, Rockefeller beserta kolega-koleganya. Di Indonesia sendiri, 90% perusahaan minyak yang ada dimiliki oleh perusahaan asing. Maka jangan heran sebagai salah satu negara penghasil minyak, tidak ada sedikitpun jejak keuntungan besar yang diraup oleh negara ini. Sedikitpun dana yang ada belum terkorupsi, dana ini, dana itu yang tidak jelas ke mana larinya. Yang jelas para mafia minyak itu banyak menikmatinya,  sedangkan rakyat kecil dianggap tidak perlu, yang penting beli BBM terus, dan sekarang dicabut subsidinya pula.

Saat ini, akibat propaganda Peak Oil, semua negara ramai-ramai mengembangkan minyak nabati yang disebut biofuel. Mereka menggunakan bahan pangan seperti jagung dan gula untuk membuat minyak baru, sekalipun mereka tahu energi yang diperlukan untuk memproduksi satu unit minyak biofuel lebih besar daripada energi yang kemudian bisa didapat dari satu unit minyak non-biofuel, rencana ini tetap jalan terus.
Selain itu, efek dari tindakan ini adalah mengurangi lahan pertanian untuk bahan pangan. Tanah pertanian yang sebenarnya untuk memproduksi bahan pangan sekarang sebagian dikonversi sebagai lahan pertanian yang produknya dipakai untuk membuat bahan baku biofuel. Salah satu penyebab kenaikan harga komoditi pertanian beberapa tahun terakhir ini adalah karena hal ini, dan kabar buruk bagi para kelas menengah dan orang miskin adalah intensitas program ini sekarang masih di tahap awal. Di tahun-tahun mendatang, akan ada semakin banyak lahan pertanian untuk memproduksi biofuel dan oleh sebab itu akan membuat pasokan bahan pangan menjadi semakin ketat, alias harga bahan pangan akan terus meningkat.

Food inflation menjadi perhatian para pengamat ekonomi, saya melihat dari perspektif lingkungan juga dan ternyata ada benang merahnya di teknik-teknik produksi GMO. Memperkecil lahan pertanian sama dengan menggantungkan hidup petani pada teknologi pertanian yg dikuasai asing, menjadikan lahan-lahan petani sebagai industri termasuk biofuel, kemudian kanibalisasi lahan dengan menjadikan lahan pangan yg bergantung pada air tawar ke air asin. Saat ini ada ujicoba para insinyur monsanto membuat sawah di tepi pantai dengan keramba seperti rumput laut.

Rusia berhasil membuktikan kalau minyak bumi ternyata bukan dari fosil dan dapat diperbaharui karena berasal dari lapisan magma lebih di kedalaman lebih dari 30,000 kaki dan tidak ditemukan lapisan organik.

Tidak kebetulan kemudian bahwa Rusia, yang memelopori penelitian ini kemudian melakukan serangkaian proyek penggalian minyak bumi dengan kedalaman yang lebih jauh lagi 30.000 meter. Bukti-bukti lain bahwa minyak adalah bahan bakar abiotik (bukan fosil), dapat Anda pelajari dengan mencari informasi di internet. Anda bisa mengetik “abiotic oil” di search engine seperti google ataupun yahoo.

Sumber:http://merahitam.com/minyak-bumi-dapat-diperbarui-bukan-dari-fosil.html

Senin, 10 September 2012

Dahulu, Bangsa Indonesia Pernah Menjadi Super Power dan Menguasai 2/3 dari muka Bumi

Misteri Candi Cetho, Candi Sukuh dan Candi Penataran

  Candi Cetho


Candi Sukuh

Candi Penataran

Written by : Turangga Seta
Date : Saturday, 03 April 2010 02:51
Last Updated : Wednesday, 26 May 2010 13:50
Di Indonesia terdapat berbagai macam candi. Terutama di pulau Jawa ada bermacam-macam candi yang tersebar mulai dari Jawa Timur sampai ke ujung barat pulau Jawa.
Namun ada beberapa kejanggalan yang bisa dilihat di beberapa candi yang ada di Pulau Jawa. Kejanggalan terlihat dari patung dan relief yang ada.
Kalau pengukuran secara tahun oleh arkeolog benar maka banyak hal yang tidak masuk akal di dua candi yang telah kami teliti yaitu Candi Cetho , Candi Sukuh dan Candi Penataran.
Sebagian dari materi ini pernah dibawakan pada :
- Diskusi Panel : “Indonesia Asal Peradaban Dunia“, Sabtu Wage, 27 Maret 2010 di The Executive Club, Hotel Sultan – Jakarta
- Seminar : “Penemuan Purbakala dan Spiritualitas Indonesia“, Sabtu Wage, 20 Februari 2010 di Cafe Domus Newseum Indonesia – Jakarta
***

Turangga Seta

Written by : Turangga Seta
Day : Monday, 24 May 2010 17:01
Last Updated : Tuesday, 25 May 2010 19:02
Turangga Seta adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang pelestarian budaya yang ada di Nusantara, serta mempelajari dan memetakan kembali kebesaran Nusantara yang sampai saat ini hanya dianggap sebagai mitos belaka.
Dalam perjalanannya, kami banyak menemukan benda-benda peninggalan purbakala yang dapat dijadikan bukti dan acuan tentang ada tidaknya mitos itu.
Di sisi lain, kami juga banyak menemukan aplikasi kearifan lokal yang ternyata sanggup digunakan untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan bencana alam. Aplikasi kearifan lokal itu sudah kami aplikasikan di berbagai daerah, salah satu bentuk aplikasi kearifan lokal yang sudah terdokumentasi dengan lengkap adalah pada saat prosesi kami di titik 45 semburan lumpur panas Lapindo Brantas.
***
Written by : Turangga Seta
Day : Monday, 24 May 2010 17:01
Last Updated : Tuesday, 25 May 2010 19:02
Untuk yang berhubungan dengan sejarah Nusantara, kami berhasil menemukan bahwa:
Sejarah Nusantara tidak sekerdil sejarah yang tertulis di buku-buku pelajaran sejarah sekolah yang resmi atau literasi sejarah yang ada.

“Bahkan lebih dari itu, kami menemukan bukti tentang kebesaran leluhur Nusantara yang disekitar 10.000 tahun sebelum masehi sudah menguasai 2/3 Bumi”.

Data yang kami peroleh terdapat di beberapa relief dan prasasti yang dapat dilihat dan dimengerti oleh semua orang.
Selain itu kami juga berhasil memetakan dan mendokumentasikan lebih dari 20 jenis aksara purba asli Nusantara yang dapat dipakai untuk membaca prasasti dan rontal-rontal kuno.
Berhubungan dengan pencitraan sejarah sebagai mitos, kami juga berhasil menemukan bukti bahwa beberapa cerita mitos itu adalah benar adanya, bukan hanya sekedar cerita pengantar tidur atau celoteh dongeng keheroikan belaka (seperti keberadaan Kerajaan Hastina Pura, Kerajaan Ngamartalaya, Kerajaan Dahana Pura, Kerajaan Gilingwesi, dll.)
Kami juga berhasil memetakan periodesasi terciptanya bumi sampai ke titik akhir menjadi tiga:
- Jaman Kali [Jaman Besar], dan setiap Jaman Kali kami bagi menjadi tujuh.
- Jaman Kala [Jaman Sedang], dan 1 Jaman Kala kami bagi menjadi tiga
- Mangsa Kala [Jaman Kecil], serta berhasil mengurutkan sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di
  Nusantara yang mayoritas dihilangkan dari sejarah resmi.
Kebesaran Nusantara di masa lalu sangat erat kaitannya dengan kebesaran tradisi yang pernah ada di Nusantara. Namun sayangnya kebesaran tradisi kita itu telah dihilangkan dengan masuknya ajaran-ajaran baru.
Bahkan ajaran-ajaran baru cenderung mem-vonis tradisi kuno menjadi animisme, dinamisme dan politeisme. Padahal ada beberapa teknologi terapan masa lalu yang sangat efektif dan menjadi kekuatan kehormatan dari kebesaran leluhur kita yang sebetulnya masih sangat relevan untuk digunakan oleh generasi kita sebagai pewaris teknologi tersebut, namun kita tidak pernah menyadarinya.
Sebagai contoh, dalam Kitab Negara Kertagama terdapat aturan bahwa setiap Adipati harus menghadap ke pusat kerajaan [Kerajaan Induk] setiap 35 hari sekali.
Diandaikan bila hal itu terjadi di era Kerajaan Majapahit, Adipati dari Kadipaten Magadha [sekarang Bandung] untuk mencapai ke Trowulan pasti butuh waktu lebih dari dua minggu. Karena pada masa itu belum ada jalan raya dan mayoritas daerah sepanjang perjalanan masih berupa hutan belantara, juga belum terdapat sarana transportasi modern seperti saat sekarang ini.
Belum lagi para Adipati yang memerintah di luar pulau Jawa, seperti Adipati dari Kadipaten Tamgaram [sekarang Lampung] atau Adipati dari Kadipaten Madagascar [pulau dekat benua Afrika], bagaimanakah dan apakah sarana transportasi mereka untuk menghadiri Pisowanan Agung setiap 35 hari sekali itu.
Untuk perbandingan, saat gempa besar melanda Padang ternyata bantuan yang lewat darat sampai lebih dari sebulan kemudian belum bisa merata ke daerah Padang Pariaman, hingga hanya bisa didistribusikan melalui transportasi udara. Bisa dibayangkan teknologi jenis apakah yang dipakai oleh para Adipati kita pada jaman Majapahit untuk berpindah tempat pada saat itu, di saat mereka masih harus menembus medan yang tidak ada jalannya yang penuh dengan hutan belantara, bahkan sebagian harus menyeberangi lautan yang luas, sementara mereka sendiri masih harus menjalankan roda pemerintahan di Kadipaten-nya masing-masing.

“Maka kamipun kemudian sadar bahwa ada tekanan dari beberapa negara besar yang mendorong supaya kita melupakan dan menyepelekan tradisi asli kita, karena hanya dengan tradisi warisan leluhur, maka kita bisa bangkit dari keterpurukan, juga semangat nasionalisme generasi muda akan menjadi bangkit lagi kalau kita berhasil menunjukkan ke mata dunia bahwa kita bukanlah Negara kecil”.

Kita akan sanggup membantah setiap klaim dari Malaysia, karena terdapat juga bukti bahwa kita bangsa asli Nusantara bukanlah orang Melayu dan orang Melayu pada masa lalu hanyalah prajurit biasa dari wilayah yang menginduk kepada Nusantara di era kerajaan-kerajaan leluhur kita pada jaman dulu.
Untuk dampak positif ekonomi, dengan meng-ekspos kebesaran Nusantara akan berimbas kepada bangkitnya peningkatan perekonomian di daerah yang candi-candinya menjadi bukti kebesaran Nusantara.
Candi-candi itu saat ini tersebar mulai dari Jawa Barat sampai ke Jawa Timur. Sangat disayangkan mencermati para arkeolog kita hanya menganggap cerita dalam relief-relief tersebut hanya sebatasan kisah Ramayana, Sudamala, dll., sehingga sejarah kisah aslinya tidak pernah dipelajari dan terungkap.
Saatnya untuk generasi muda kita berhak mengetahui betapa luhur dan terhormatnya sebetulnya bangsa kita ini.

Candi Cetho

  ***

Candi Sukuh

  ***

Candi Penataran


Semua gambar diatas, baik itu perbandingan dan persamaannya adalah NYATA. Jadi apakah semua diatas itu rekayasa? Think again…

Turangga Seta


Indonesian Nuswantara Empires

Sumber:http://indocropcircles.wordpress.com/2011/03/17/indonesia-pernah-menguasai-duapertiga-dunia/

Alam Semesta Mengembang Berbentuk Sangkakala


Oleh:Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.
Peminat Sains Qur’an/Dosen Pasca Sarjana Magister Teknik Sipil UIR




Ternyata alam semesta yang besarnya tak terkira, tak berbatas, dan tak berujung ini berasal dari sesuatu yang tak ada, kemudian dari suatu yang bersatu padu, dan kemudian mengembang dan berbentuk sangkakala. Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

 “dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu
kemudian Kami pisahkan antara keduanya dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup maka mengapakah mereka tiada juga beriman
? (21:30) Kemudian informasi berikut: “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (QS Adz-Dzariyat : 47)

Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur’an dikatakan bahwa alam semesta “mengalami perluasan atau mengembang”. Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini. Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjau hi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus “mengembang”. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur’an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur’an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

Menurut hasil pengamatan Cosmic Microwave Background Radiation dan pengamatan Supernovae tipe Ia, disimpulkan bahwa alam semesta (universe) mengalami percepatan yang artinya terus mengembang sehingga jarak antara galaksi-galaksi (yang tidak berada dalam satu grup) rata-rata semakin menjauh satu sama lain. Pemisalannya adalah jika kita menggambar 2 titik di permukaan di sebuah balon, dan kemudian kita meniup balon tersebut. Maka jarak kedua titik tersebut akan semakin besar. Tentu saja perlu diingat bahwa ini hanya sebagai contoh, namun bukan sesungguhnya.

Ternyata alam semesta yang berbentuk sangkakala atau dikenal juga dengan trompetnya malaikat Isrofil. Dalam suatu kisah diceritakan: “Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Isrofil?” Jawabnya, “Sedang membersihkan terompetnya.” Mungkin yang ada di benak kita malaikat Isrofil itu seperti sesosok seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum tampil diatas panggung.

Sebenarnya seperti apa sih terompetnya — atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala– malaikat Isrofil itu? Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja. Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti sangkakala atau terompet. Di mana pada bagian ujung belakang terompet (baca alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).

Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati. Abu Hurairah Ra berkata : Rasulullah SAW bersabda: “Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah“. Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang – orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk. Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.

Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama – rama yang hidup di tengah – tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja. Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 : “Dan (ingatlah) hari ditiupkan sangkakala, maka kagetlah segala yang ada di ruang angkasa dan yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua dating menghadapnya dengan kecut”.***

 ronymedia.wordpress.com