Ilustrasi gas murni |
KOMPAS.com — Astronom
berhasil menemukan gas yang terbentuk pada menit-menit pertama setelah
Big Bang, kejadian yang kemudian dipercaya memicu pembentukan alam
semesta. Penemuan gas yang dipublikasikan di jurnal Science, Kamis
(10/11/2011), itu merupakan yang pertama kalinya dan sekaligus
mendukung teori pembentukan alam semesta lewat Big Bang yang selama ini
banyak dipercaya.
Gas yang ditemukan disebut sebagai gas murni
karena bebas dari logam. Gas tersebut hanya terdiri dari dua unsur,
hidrogen dan helium, yang terbentuk saat Big Bang. Menurut para ilmuwan,
pada awal mula pembentukan semesta, gas murni tersebut lalu menggumpal
membentuk awan gas, kemudian membentuk galaksi yang melahirkan bintang.
Bintang itulah nantinya yang menyebarkan unsur-unsur yang ada di penjuru
semesta.
Michele Fumagali, pimpinan tim peneliti dari University
of California, Santa Cruz, mengatakan, hasil observasi memperkuat teori
bagaimana unsur kimia terbentuk. "Ini konfirmasi yang bagus dari teori
sebab teori memprediksikan bahwa pada menit pertama setelah Big Bang,
hidrogen dan helium terbentuk, tak ada logam. Ini kali pertama ada
observasi dan bukti kuat bahwa teori itu benar. Berita bagus untuk
kosmologi," katanya.
Para astronom menemukan gas itu dengan
menganalisis cahaya dari kuasar. Kuasar adalah area dekat lubang hitam
supermasif. Semua materi dilahapnya sehingga menghasilkan cahaya terang.
Para astronom mengobservasi cahaya kuasar dengan teleskop Keck I di
Hawaii yang bisa memisahkan cahaya berdasarkan panjang gelombang
sehingga memungkinkan ilmuwan mendeteksi material tertentu.
"Yang
kami lakukan adalah menemukan spektrum bagian yang hilang. Sebab, antara
kita dan kuasar ialah gas, yakni gas yang ingin kita pelajari. Gas
menyerap cahaya dengan frekuensi tertentu. Dengan melihat spektrum, kita
bisa tahu komposisinya. Dalam hal ini, kita lihat cahaya 'hilang' pada
frekuensi terkait elemen ringan, dan saat kita mengharapkan penyerapan
logam lebih berat, kita lihat cahaya kuasar tak terganggu," urai
Fumagali.
Sebenarnya, ada 50 kandidat yang diobservasi dan diduga
merupakan gas murni. Namun, dari sejumlah kandidat tersebut, hanya dua
yang bisa dikatakan gas murni. Menurut Fumagali, gas murni yang
ditemukan terbentuk 2 miliar tahun setelah Big Bang, atau kurang lebih
12 miliar tahun yang lalu. Menurut teori Big Bang, waktu tersebut adalah
saat galaksi mulai tumbuh. Meskipun demikian, masih dibutuhkan
penelitian untuk membuktikan hipotesis itu.
J Xavier Prochaska seperti dikutip Space kemarin
yang juga terlibat penelitian mengatakan, gas murni masih bisa
ditemukan lebih banyak lagi di semesta saat ini. "Saya memperkirakan,
dalam semesta kita saat ini ada area yang benar-benar belum 'terpolusi'.
Galaksi dan bintang tidak mengisi penuh semesta kita. Galaksi kita
adalah pulau, dan dengan ekspansi galaksi, ada banyak volume di semesta
yang sebenarnya berjarak jauh dari galaksi."
Sumber:http://sains.kompas.com/read/2011/11/11/14165768/Temuan.Gas.Murni.Dukung.Kebenaran.Teori.Big.Bang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar