Rabu, 04 Februari 2015

Al-Quran dan Rekam Jejak Penafsiran Embryologi dari Masa ke Masa



embrio

“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu,” ( Al-Infitahaar 6-7).

SUDAH berabad–abad lamanya usaha penafsiran di balik sejarah Embriologi menjadi sebuah misteri, yakni tentang proses penciptaan manusia yang sebelumnya telah tertulis dalam lembaran-lembaran sejarah, dan hal itu menujukkan bahwa hasrat manusia untuk mengetahuinya begitu sangat kuat.

 “Dari apakah Allah menciptakannya (Manusia)?” (QS. Abasa: 18).
Dari pertanyaan mendasar inilah sejarah merekam segalah usaha manusia dalam mengungkap hal itu, berdasarkan hasil akumulasi data dari para ahli sejarah sebuah konferensi, sejarah Embriologi dapat dirincikan dalam beberapa tahapan sejarah berikut ini:
Fase deskriptif (Penggambaran)
Tahap pertama ini juga disebut sebagai `Embriologi deskriptif` di mana fase ini dimulai pada  enam abad SM yang lalu, dan berlanjut hingga abad kesembilan belas. Dalam periode ini fenomena tentang perkembangan janin hanya sebatas dugaan-dugaan manusia pada waktu itu, seperti yang terdapat dalam Manuskrip Mesir Kuno di zaman keturunan Firaun keempat, kelima dan keenam bahwa janin diibaratkan sebagai plasenta atau ari-ari.

Mereka juga menyakini bahwa plasenta Raja tersebut menyimpan kekuatan sihir gaib, hal tersebut terus mereka  yakini hingga memasuki priode Yunani kuno dan setelahnya.  Pada priode ini juga terdapat manuskrip terkuno yang menujukkan tentang `Pencegahan Kehamilan` tertulis dalam bahasa Alheira (bahasa Mesir kuno sebelum hieroglif) pada papirus yang kembali ke tahun 2000 dan 1800 tahun sebelum masehi.
Ketika  ilmu pengetahuan dan logika mulai bersanding dan saling melengkapi, kaitan janin dengan hal-hal Khuraft seperti kekuatan magis pada  era Firaun tidak lagi dianggap pada Zaman Yunani Kuno, namun kekuatan Logika hanya sebatas spekulasi yang tak selamanya konsis di atas kebenaran fakta, hal demikian juga terdapat di zaman kita sekarang. Seperti yang dijelaskan dalam salah satu konsep penting dalam sejarah Embrio (di zaman Yunani kuno) yang disebut dengan `Evolusi berangsur`, teori yang banyak diuraikan dalam tulisan-tulisan Aristoteles  ( yang sangat berpengaruh di Zamannya dan Setelahnya) pada bagian pertama dari catatan sejarah , dan sejak berlalunya  200 tahun Setelah Masehi hingga memasuki abad ke-16, sama sekali belum terdapat pengetahuan mengenai embriologi dalam literatur ilmiah Barat. Kalaulah tanpa usaha dan perhatian para penulis Muslim terdapat  pengetahun-pengetahuan Yunani Kuno, maka bisa dikatakan informasi tulisan-tulisan Kuno tersebut akan terkubur selamanya.
Pada Abad ke-17 tepatnya pada tahun 1604, setelah membuahkan hasil dari perdebatan dan penelitian Ilmiah, Fabricios berhasil menyusun gambar dari proses evolusi embrio ayam.
embrio1
Menjelaskan gambar tahapan evolusi embrio Ayam ( diambil dari buku:Permission from De Formatione ovi Fabrius Meyer 1939)
Perlu digaris bawahi bahwa pada masa tersebut para peneliti masih mengekor kepada pemahaman Arsitoles bahwa embrio berasal dari Darah haid. Dan mereka pun meyakini bahwa proses evolusi embrio manusia hanya sebatas penambahan ukuran bentuk.
embrio3

Gambar penambahan ukuran tubuh bentuk pada embrio manusia(Permission from Neddham 1959)
Ketika kesimpulan embriologi ini mulai tersebar luas dan diimani kebanyakan Dokter pada waktu itu, para Ulama muslim justru membantahnya dan mengatakan bahwa embrio berasal  dari air mani bukan berasal darah haid dengan argument dari Firman Allah Swt:
Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),” (QS. Al-Qiyamah: 37]
Dan beberapa riwayat dalam Hadist Rasulullah (2), yang tentunya para peneliti Non Muslim tidak menggangap hal itu. Diantara para ulama Muslim yang membantah hal tersebut Ibnu Hajar Al-Asqlany dalam Fathul Bary (852 H atau 1449 Masehi) (3).
Pada tahun 1673 beranjak dari penemuan mikroskop, Van Leeuwenhoek akhirnya sampai pada pengetahuan mengenai sel sperma.
embrio4

Gambar betuk Sperma Mani pada Masa Leeuwenhoek (Permission from Meyer, 1939)
Kemudian berhasil menemukan beberapa bentuk  sel sperma yang disebarkan pada tahun 1701.
Pada tahun 1694, Hartsoeker sempat menemukan gambaran yang cukup jelas tentang pembentukan sel Sperm, kemudian para Ilmuwan meneliti dan memperjelas kembali lalu menyimpulkan bahwa : kesempurnahan dari proses pembentukan Manuisa terjadi di dalam tubuh Sperma.

embrio5

Gambar yang menjelaskan bentuk manusia dalam sel sperma, diambil dari karangannya Hartsoeker 1694 .Hartsoeker Essay de Dioptrique 1694 (Permission from Meyer 1939)
Dengan kata lain mereka belum mengetahui bahwa Bentuk sempurnah dari evolusi Manusia terjadi pada Rahim Ibu dengan melalui berbagai tahapan dan pembentukan seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran bahwa proses pembentukan manusia sempuran tidak terbentuk setelah melalui beberapa Fase dalam Rahim Ibu, dalam Firman-Nya:
“…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan…” (QS. Az-Zumar: 6).
Salah seorang Ilmuwan yang bernama Marcello Malpighi (yang saat itu dinggapa sebagai bapak Ilmu Embriologi) Setelah melalui studi tentang telur pada tahun 1086 H – 1675 M, maka ia berkesimpulan bahwa Bentuk tubuh Ayam kecil telah ada sebelum terbuhainya telur pada Ayam.
Pada saat itu  muncul anggapan sebagian Ilmuwan bahwa tahapan kesempuraan pembentukan manusia terjadi pada Ovum (Sel telur pada perempuan), dan di sisi lain terdapat anggapan bahwa bentuk manusia utuh tejadi dalam tubuh sel Sperma. Kontroversi teori dari kedua bela pihak tersebut terus belanjut hingga memasuki tahun 1186 H -1775 M, ketika Lazzaro Spallanzani Mengunggkapkan  kaitan mendasar yang sangat penting antara Spermatozoid (sel Sperma) dan  Ovum  dalam proses pembentukan Manusia, dan mengenai permasalahan itu ternyata telah dirincikan dalam Al-Quran dan Hadist:
“ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempua,” (Al-Hujuraat: 13).
Dari Ibnu Masud bahwa: Seorang Yahudi bertanya kepada Rasulullah Saw, wahai Muhammad dari manakah Manusia Diciptakan ?, Maka Beliau bersabda: Wahai yahudi,(diciptakan) dari setiap Air mani Laki-laki dan Perempuan (HR. Muslim) (2).
Referensi:
Al-Quran
Fath Al-Bari: penerbit Darul Marifah, Beirut
Sahih Muslim: Darul Ihyau Thurast Arab, Beirut.
Abu Dawud: Darul Hadist, Suriah
Tabraani: Ibnu Taimiyah Press, Mesir.
Diambil dari tulisan G C Geornger, Syaikh Abdul Majeed al-Zindany, dan Mustafa Ahmed, pada Bab: Sejarah Embriologi dalam Buku  Embriologi dalam Al-Quran dan As-Sunnah:  http://www.jameataleman.org/main/articles.aspx?article_no=1481
1. Penelitian ini disampaikan dalam Konferensi Dunia Pertama tentang Mukjizat Ilmiah dalam Al-Quran dan Sunnah di Islamabad, Pakistan (Safar 1408 H. bertepatan dengan Oktober 1987).
2. hadist tentang Sperma:

عن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه أنه قال : “مر يهودي برسول الله صلى الله عليه وسلم وهو يحدث أصحابه فقالت قريش : يا يهودي إن هذا يزعم أنه نبي فقال لأسألنه عن شئ لا يعلمه إلا نبي ، قال فجاء حتى جلس ثم قال : يا محمد مم يخلق الإنسان ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “يا يهودي من كلٍ يخلق من نطفة الرجل ومن نطفة المرأة”
HR. Muslim 1: 422, Musnad Imam Ahmad 3: 166
3. berkata Imam Ibnu Hajar Al-Asqlany:

“زعم كثير من أهل التشريح أن منى الرجل لا أثر له فى الولد إلا فى عقده. وأنه إنما يتكون من دم الحيض وأحاديث الباب تبطل ذلك”
Fathul Bary jilid 11
4. Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, dan Tabraani, dan Jaafar Algriabi dan disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fath 11:48.

 

embriologi2

Gambar organ jantung pada embrio tikus (courtesy of Dr. A. Fazel) permission from GGG

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik,”( QS. Al-Muminun: 12-14).

SEJARAH merekam sudah segalah usaha manusia dalam mengungkap penafsiran embriologi. Sebuah penguatan dari perincian Al-Qur’an yang diturunkan 1400 tahun silam ketika berbicara mengenai Embriologi. Dan berikut keterangan data para ahli sejarah dari fase selanjutnya mengenai perkembangan embriologi yakni fase eksperimental, fase penggunaan teknologi dan sampai pada keterangan Al-Qur’an dan Sunnah.
Fase Eksperimental (Percobaan)
Ovum mamalia belum diketahui secara jelas kecuali pada akhir abad ke 19, dan pada masa tahapan uji coba dalam  embriologi ini di mana Buku-buku karaya Von Baer dan Darwin sangat terkenal (sejak akhir abad ke-19 sampai empat puluhan dari abad ke-20). Pada saat itu Von Baer dianggap sebagai Ilmuan Besar yang telah melonjak pengetahuan tentang embrio dari percobaan dan pengamatan menuju perumusan konsep embrio yang tidak bertentangan. Pada Fase ini juga  konsep mengenai mekanisme makhluk hidup mulai dibahas, dan studi mengenai embrio mulai berkembang  dari tahapan pengamatan ke tahapan  penanganan organisme.
Fase penggunaan teknologi
Pada Fase ketiga (modern) ini bermula pada tahun empat puluhan sampai zaman kita sekarang, di mana pada Fase ini telah tersedia berbagai alat teknologi canggih yang sangat membantu  dalam proses penelitian, seperti mikroskop elektronik, kamera, komputer, dan alat deteksi protein, asam nukleat, karbohidrat kompleks, dan sejenisnya. Jika tanpa perlengkapan tersebut eksperimen- eksperimen para ilmuwan biologi terus akan mengalami kelumpuhan dalam menemukan kebenaran Ilmiah dan misteri mengenai embriologi selamanya akan tetap menjadi  mimpi aneh bagi manusia. Dan sekaarng kita dapat meliahat bentuk jelas Embrio yang dahalu tidak dapat disaksikan pada zaman Malpighi. embriologi1

 Hasil gambar elektronik embrio tikus (Permission from GGG)

embriologi3

Gambar bagian dalam jantung pada embrio Tikus  (courtesy of Dr. A. Fazel) permission from GGG
Bahkan kita bisa melihat lebih dalam lagi pada bagian ini, untuk memahami mekanisme normal dan abnormal dengan lebih baik.
Embrio dalam Quran dan Sunnah
Di abad ke ketujuh Masehi Al-Quran dan Hadist dangan gaya literatur yang Eksklusif  dan mengagumkan telah menjelaskan penemuan-penemuan yang luar bisa tersebut. Seperti yang ditemukan ilmu pengetahuan modern melalui teknologi mutakhir. Tentang informasi mengenai tahapan-tahapan pembentukan Manusia dalam janin sudah tercantum dalam Al-Quran, mulai dari tahapan segumpal darah, segumpal daging, tulang belulang dan pembentukan otot, dan dalam hadist menjelaskan masa dimana pembentukan jenis kelamin, Janin, dan tahapan sempurna dalam pembentukan manusia terjadi.
Jika kita melihat perjalan sejarah embriologi dapat kita katakan bahwa perhatian Manusia terdapat hal tersebut sanggat tinggi, beranjak dari fase penggambaran, percobaan, hingga penggunaan teknologi pun Masalah tersebut masih terus dibahas. Sebelum diturunkannya Al-Quran, catatan-catanan detail mengenai tahapan penciptaan Manusia belum ada, dan sebelum ditemukannya Mikroskop penemuan ilmiah tentang sel sperma belum dapat disentuh oleh Manusia. Rasulullah Saw Bersabda: “Jika Sperma (Air Mani) telah berumur 42 malam, Allah Swt mengutus Malaikat untuk membentuknya kemudian memberikannya pendengaran, penglihatan, kulit, daging ,dan Tulang-belulang,” (H.R Muslim) (4).
Referensi: Al-Quran Fath Al-Bari: penerbit Darul Marifah, Beirut Sahih Muslim: Darul Ihyau Thurast Arab, Beirut. Abu Dawud: Darul Hadist, Suriah Tabraani: Ibnu Taimiyah Press, Mesir. Diambil dari tulisan G C Geornger, Syaikh Abdul Majeed al-Zindany, dan Mustafa Ahmed, pada Bab: Sejarah Embriologi dalam Buku  Embriologi dalam Al-Quran dan As-Sunnah:  http://www.jameataleman.org/main/articles.aspx?article_no=1481
1. Penelitian ini disampaikan dalam Konferensi Dunia Pertama tentang Mukjizat Ilmiah dalam Al-Quran dan Sunnah di Islamabad, Pakistan (Safar 1408 H. bertepatan dengan Oktober 1987).
2. hadist tentang Sperma:

عن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه أنه قال : “مر يهودي برسول الله صلى الله عليه وسلم وهو يحدث أصحابه فقالت قريش : يا يهودي إن هذا يزعم أنه نبي فقال لأسألنه عن شئ لا يعلمه إلا نبي ، قال فجاء حتى جلس ثم قال : يا محمد مم يخلق الإنسان ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “يا يهودي من كلٍ يخلق من نطفة الرجل ومن نطفة المرأة”
HR. Muslim 1: 422, Musnad Imam Ahmad 3: 166 3. berkata Imam Ibnu Hajar Al-Asqlany:

“زعم كثير من أهل التشريح أن منى الرجل لا أثر له فى الولد إلا فى عقده. وأنه إنما يتكون من دم الحيض وأحاديث الباب تبطل ذلك”
Fathul Bary jilid 11 4. Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, dan Tabraani, dan Jaafar Algriabi dan disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fath 11:48.

Sumber:
https://www.islampos.com/al-quran-dan-rekam-jejak-penafsiran-embryologi-dari-masa-ke-masa-72197/
https://www.islampos.com/al-quran-dan-rekam-jejak-penafsiran-embriologi-dari-masa-ke-masa-2-habis-73290/

Salju dan Menghijaunya Tanah Arab Pertanda Kiamat Sudah Sangat Dekat

Dunia ini semakin hari semakin tua, menandakan perubahan perubahan dan fenomena alam yang dapat dibuktikan dengan sains dan ilmu pengetahuan, bahwa memang dunia sudah berada di akhir zaman dan sudah sangat dekat dengan hari akhir. Pengetahuan tentang Hari kiamat memang ada di tangan Allah, dan setiap manusia tidak pernah mengetahui kapan akan terjadi dan bagaimana kejadian dahsyat itu terjadi. Akan tetapi sebagai seorang muslim yang beriman, kita bisa lihat kepada beberapa hadist yang merujuk tentang ciri ciri hari akhir tersebut, yang telah digambarkan oleh Rasulullah SAW.
Jazirah dan Tanah Arab yang Tandus kini Menghijau
Salju adalah merupakan sumber komponen utama bagi terbentuknya tumbuhan, sungai di dunia. Saat ini berdasarkan penelitian sains, di jazirah tanah tandus arab tidak terkecuali di tabuk, palestina bahkan di gurun sahara sudah mulai dipenuhi dengan tumbuhan hijau dengan turunnya hujan salju.

“Hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai (HR Muslim)“
Berdasarkan penelitian Profesor Alfred Kroner, seorang ahli geologi terkemuka dunia, dari Department Ilmu Bumi, Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University, Mainz, Germany - dia mengatakan bahwa Era Salju Baru (New Snow Age) saat ini telah dimulai, sekarang salju di kutub Utara sedang merangkak/bergeser perlahan-lahan ke arah Semenanjung Arab, pada saat itu iklim dataran Arab berubah dan menjadi salah satu daerah yang paling subur dan hijau di muka bumi. Ini merupakan fakta sains yang tidak bisa dibantah.


Arab Mulai menghijau


Salju turun di Cairo


Iklim Salju di Tanah Arab


Suburnya Tanah Arab pertanda kiamat


Gurun Sahara Menghijau


Syaikh Syuraim - Imam Masjidil Haram mengatakan, salju merupakan komponen utama dalam pembentukan sungai dan tumbuhan. Berjatuhannya salju di Jazirah Arab membuktikan kebenaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda, “Hari Kiamat baru akan datang setelah negeri Arab kembali menjadi padang yang hijau dan sungai-sungai.”

Beliau juga menyebutkan bahwa baru-baru ini salju telah turun di daerah Tabuk. Hal itu mengingatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Muadz saat perang Tabuk, “Kalau umurmu panjang, maka engkau akan melihat tempat ini penuh dengan kebun-kebun.”


Arab Hijau dan Salju


Hutan Tropis di Bawah Padang Pasir Arab

Kejadian dan fenomena alam yang menakjubkan juga terjadi di tanah jazirah arab, dimana di bawah padang pasir yang tandus ditemukan hutan tropis yang menghampar menghijau...bagaimana ini bisa terjadi..?? Kebenaran Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah kepada seluruh umat manusia haruslah diyakini 100% oleh semua umat manusia.

Hutan Tropis di bawah Padang Pasir


Hutan di bawah Padang Pasir


Hutan di bawah Padang Pasir 2


Hutan Tropis di bawah Padang Pasir 3


Hutan Tropis di bawah Padang Pasir 4


Hutan Hijau di bawah Padang Pasir




Hujan Salju di Masjidil Aqso

Tanah arab zaman dahulu kala adalah merupakan tanah yang menghampar hijau dan dipenuhi sungai sungai, dan hal tersebut sekali lagi akan terjadi di hari menjelang kedatangan kiamat dengan turunnya hujan salju. Berikut adalah video hujan Salju di Masjidil Aqso - video ini diambil dari menara kubah the dome of the rock




Salju Di Tabuk Saudi Arabia

Worldbulletin menyiarkan berita bahwa Tabuk yang berjarak 1500 km atau 932 mil dari riyadh, salah satu lokasi perang yang terjadi pada zaman Rasulullah dilanda salju yang sangat lebat, setelah beberapa jam lamanya dihantam angin ribut yang sangat dahsyat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Muadz saat perang Tabuk, “Kalau umurmu panjang, maka engkau akan melihat tempat ini penuh dengan kebun-kebun.”





Data Satellite Tanah Arab Menghijau

Data Satelit Arab Menghijau

Kita sebagai umat Islam, turunnya salju di arab saudi ini bukan merupakan hal yang aneh, karena panutan kita Rasulullah SAW telah menyabdakan 1400 tahun yang lalu, ketika para sahabat menanyakan kepada Rasulullah SAW mengenai kapan datangnya hari kiamat. Rasulullah SAW menjawab, bahwa pengetahuan mengenai datangnya hari kiamat hanya ada pada sisi Allah SWT. Tetapi Allah SWT telah memberitahukan tanda-tandanya kepada Rasulullah SAW, antara lain sebagaimana diterangkan dalam salah satu Hadist Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam :

“Hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai” (HR Muslim)

Dari Hadist Rasulallah SAW di atas ada beberapa informasi yang didapat :

  • 1. Informasi datangnya hari akhir / kiamat.
  • 2. Dahulu kala dataran / jazirah Arab pernah menjadi padang rumput yang subur dan dipenuhi dengan sungai-sungai.
  • 3. Nanti, dataran Arab sekali lagi akan menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai, sebagai salah satu tanda datangnya hari kiamat.

Marilah kita pertebal keimanan kita, dengan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala larangannya - sebelum hari yang menakutkan ini terjadi. Apa yang kita miliki saat ini hanyalah titipan, baik itu harta, anak, ataupun jabatan yang melekat pada diri seorang manusia.

Semua tidak akan guna jika kita telah dipanggil kepada-NYA.

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

"Mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?"
Marilah kita merenung sejenak tentang apa yang telah dititipkan olehNYA kepada kita, dan marilah kita korbankan harta kita untuk pergi berumroh dan mencari keridhoannya. 


Sumber: http://www.rumahallah.com/2014/01/salju-dan-menghijaunya-tanah-arab.html

Subhanallah, Lihatlah Pemisah Antara Air Tawar & Asin Di Lautan


 batas-laut-tawar-dan-asin2

PERNAHKAH Anda berenang di pinggir laut? Sungguh indah, bukan? Tapi tahukah rahasia laut dan samudera? Cobalah baca dan renungkan firman Allah berikut ini:

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS Al-Furqan : 53)
Kita sudah ketahui bersama bahwa segala sesuatu di alam jagat raya ini memiliki keistimewaan dan ciri khas, bukan hanya terbatas pada makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Laut dan samudera luas yang terhampar di depan mata kita juga memiliki ciri khas dan sifat yang berbeda.
Para ahli kelautan mengatakan: sifat lautan yang saling bertemu tetapi tidak bercampur satu sama lain karena adanya gaya fisika yang dinamakan “tegangan permukaan”, yaitu air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan itulah yang mencegah lautan bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)
Para oceanographer telah menemukan bahwa ada perbedaan tertentu antara sampel air yang diambil dari berbagai lautan oleh ekspedisi ilmiah kelautan Inggris. Dalam pelayaran Voyager tahun 1873 diketahui bahwa massa air laut ternyata berbeda dalam komposisinya. Perbedaan itu terletak pada tingkat keasinan air laut, kepekatan, temperatur, dan jenis organismenya. Data tersebut didapatkan dari 362 stasiun oceanography yang tersebar di seluruh dunia. Laporan dari ekspedisi Voyager tersebut berisi 29.500 halaman, yang terbagi dalam 50 jilid dan dikumpulkan selama 23 tahun. Ekspedisi ini merupakan salah satu ekspedisi eksplorasi ilmiah terbesar yang pernah dilakukan manusia. Ekspedisi ini juga menunjukkan betapa sedikitnya yang diketahui manusia mengenai lautan. 

Ilmu pengetahuan modern telah menemukan bahwa di tempat di mana dua lautan bertemu, ada dinding pemisah antar dua air laut tersebut. Dinding pemisah itu membagi dua lautan sehingga masing masing lautan tetap stabil dengan tingkat keasinan, suhu, dan kepekatannya masing masing. Contohnya, laut Mediterania adalah lautan yang suhunya hangat, asin, dan tingkat kepekatannya lebih rendah dibanding air dari samudera Atlantik. Ketika air dari Laut Mediterania memasuki Samudera Atlantik melalui Selat Gibraltar, air ini masuk hingga ratusan kilometer jauhnya pada kedalaman sekitar 1000 M, namun tetap pada suhu, kepekatan, dan tingkat keasinannya sendiri yang berbeda dari karakteristik yang dimiliki oleh air dari Samudera Atlantik.
Sebuah studi lapangan juga pernah dilakukan di teluk Oman dan di beberapa teluk di Arab. Dari sampel air laut tersebut ditemukan adanya perbedaan yang mengindikasikan kebenaran temuan sebelumnya.

Oceanographer terkenal dari Perancis, J.Costeau menyatakan:
“Kami mempelajari beberapa pernyataan dari para oceanographer sebelumnya mengenai penghalang antara dua lautan, kami melakukan penyelidikan pada Laut Mediterania. Kami menemukan bahwa lautan tersebut memiliki tingkat keasinannya sendiri, dan tingkat kepekatan, serta flora dan fauna yang berbeda dengan air dari lautan Atlantik. Kemudian, kami meneliti Laut Atlantik dan menemukan bahwa lautan ini memiliki tingkat keasinan dan kepekatan serta flora dan faunanya sendiri yang berbeda dari Laut Mediterania. Dan kami kemudian meneliti titik pertemuan kedua lautan tersebut di Selat Gibraltar, kami mengharapkan akan menemukan tingkat keasinan dan kepekatan yang menyatu antara dua air lautan tersebut, tapi kami menemukan bahwa ternyata, masing masing air lautan tersebut masih memiliki tingkat karakteristiknya masing masing, seolah ada dinding yang membatasi mereka. Hal ini mengejutkan kami, penghalang ini mencegah dua lautan bercampur. Hal yang sama juga terjadi pada Teluk Bab El Mandab di Aden yang merupakan pertemuan dengan Laut Merah. Menurut kesimpulan kami, hasil penelitian para oceanographer terdahulu ternyata benar. Laut yang memilki karakteristik tertentu memiliki dinding pembatas (barrier) yang mencegah bercampurnya air dari dari dua karakteristik yang berbeda tersebut."

Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, atau pun ilmu kelautan, hal ini telah dinyatakan dalam Al-Qur’an sejak 14 abad yang lalu.

Sumber: https://www.islampos.com/subhanallah-lihatlah-pemisah-antara-air-tawar-asin-di-lautan-40767/