Bukan hanya berani, bahkan dia pemuda yang nekat. Untuk mewujudkan buku "Menjerat Gusdur" ancaman dan teror berhasil ia lewati. Sampai ada seseorang melihatnya masih segar bugar berkata kepadanya, "Syukur lah kamu masih hidup.". Karena orang tersebut berpikir Verdika bisa saja ada yang melenyapkannya.

Allah semakin sempurnakan kejayaan NU dengan buah tangan dan keringat dingin Verdika.
Allah tidak pilih aktifis NU, tetapi Allah pilih Verdika agar lebih sempurna.

Virdika Rizky Utama Pahlawan Nahdlatul Ulama
Virdika Rizky Utama Pahlawan Nahdlatul Ulama
DEMIKIANLAH ALLAH JIKA SUDAH BERKEHENDAK.

Siapakah yang menggerakkan Verdika untuk mendekati seseorang yang sedang membuang sampah berkas-berkas lama ketika ia berada di sebuah kantor dari salah satu partai raksasa itu?

Tentu jawabnya adalah Allah lah yang menggerakkan ...!

Siapakah yang melunakkan hati petugas yang sedang membuang sampah berkas-berkas lama tersebut sehingga membiarkan dan mempersilahkan ketika Verdika meminta ijin kepadanya untuk membawa pulang beberapa lembar sampah berkas tersebut? Bahkan dia berkata bahwa berkas-berkas lama tersebut hendak dijual kiloan.
Tentu jawabannya adalah Allah lah yang melunakkannya...!

Siapakah yang menghilangkan kewaspadaan dari hati petugas yang membuang sampah berkas-berkas tersebut sehingga tidak mengecek dahulu berkas apa gerangan yang oleh Verdika dimintakan ijinnya untuk dibawa pulang?
Tentu jawabannya adalah Allah lah yang menghilangkan kewaspadaan penjaga tersebut...!

Siapakah yang menjaga Verdika sehingga "mereka" yang terancam atas diketemukannya berkas tersebut tidak bisa berbuat kecuali hanya sebatas teror belaka, padahal mereka bisa saja, dan memang sangat bisa, menghilangkan Verdika seperti hilangnya para mahasiswa pahlawan reformasi yang hingga kini tidak jelas keberadaannya itu.
Tentu jawabannya adalah Allah lah yang menjaga...!

Siapakah yang membangkitkan semangat dan keberanian Verdika untuk terus berjuang menghadapi segala rintangan untuk terwujudnya buku "Menjerat Gus Dur" demi terkuaknya sebuah kebenaran yang telah diserahkan penguakannya oleh Gus Dur kepada sejarah?
Tentu jawabannya adalah Allah lah yang membangkitkannya...!

MENGAPA GUS DUR KEKEH BIARKAN SEJARAH YANG MEMBUKTIKAN???

Ternyata hanya sejarahlah yang pembuktiannya telak, kenapa saya katakan telak?
Pertama, kenapa harus sejarah yang membuktikan? Semua sudah tahu bahwa pengadilan memutuskan bahwa GUS DUR TERBUKTI TIDAK BERSALAH akan tetapi itu tidak menghilangkan celah tuduhan prasangka buruk terhadap Gus Dur atau terhadap pengadilan.

Ternyata walaupun pengadilan telah memvonis bahwa GusDur terbukti tidak bersalah akan tetapi pengadilan tidak mengungkapkan siapa yang bersalah. Idealnya jika ada pihak yang difitnah berarti ada pihak yang membuat fitnah. Nah... Pengadilan hanya memvonis Gus Dur terbukti tidak bersalah tetapi tidak memvonis siapa yang bersalah.

Kedua, kenapa harus sejarah yang membuktikan? Karena pembuktian sejarah mampu mengungkap konspirasi, persekongkolan jahat dan pengkhianatan terhadap Presiden RI yang sah yang berarti juga pengkhianatan terhadap negara. Dan pengungkapan persekongkolan jahat ini tidak terungkap berkat pembuktian pengadilan melainkan oleh pembuktian sejarah.

Ketiga, kenapa harus sejarah yang membuktikan? Kita tahu keputusan pengadilan tidak membuat terungkapnya sebuah konspirasi dan persekongkolan jahat di balik kasus yang menimpa Gus Dur tersebut. Sehingga walaupun Gus Dur dibebaskan dari segala tuduhan dan terbukti tidak bersalah mereka yang oleh Gus Dur digelari "Preman-preman" tetap merasa menang karena berhasil mencapai tujuan yaitu menumbangkan Gus Dur dari kursi Kepresidenan. Dan layaknya pahlawan, Preman-preman itu masih tetap bebas berlenggang kangkung, bermanuver, naik panggung, bahkan memimpin gerakan People Power.

Singkatnya, di mata rakyat, atau sebagian rakyat, mereka bukan penjahat politik, bukan pengkhianat reformasi melainkan pahlawan dan bapak bangsa. Tanpa cela dan cacat. Mereka masih bisa makan uang negara lewat gaji mereka yang besar.

Tetapi... Di sinilah hebatnya Gus Dur. Kita lihat betapa reaksi Gus Dur terlihat datar, biasa-biasa saja, tidak terlihat bangga dan bahagia ketika pengadilan memutuskan terbukti tidak bersalah. Mengapa demikian? Dalam beberapa kesempatan Gus Dur ketika ditanya oleh banyak kalangan mengapa Gus Dur diam saja, tidak mengungkap, tidak membongkar apa yang sebenarnya terjadi? Dengan santai Gus Dur menjawab, "Biar sejarah yang membuktikan".

Disini, saat ini kita baru paham alasan kenapa Gus Dur "menyuruh" sejarah yang membuktikannya, karena :


  1. Sejarah lebih dahsyat dan lebih detail dalam pembuktian jauh melebihi pembuktian pengadilan.
  2. Pembuktian sejarah lebih kuat sehingga tidak ada celah untuk siapa pun membantah karena terang benderangnya bukti. Tidak demikian halnya dengan pembuktian pengadilan yang hanya mampu membuktikan Gus Dur tidak bersalah. Tidak lebih.
  3. Pembuktian pengadilan hanya berhasil memutuskan Gus Dur terbukti tidak bersalah sedangkan pembuktian sejarah berhasil membongkar topeng-topeng tampan para "Preman-preman" penjahat negara dan ini adalah essensinya.
  4. Dengan pembuktian sejarah yang tengah berlangsung ini, para "Preman-preman" itu kini dijamin TIDAK BISA TIDUR NYENYAK....!!

Yaa Jabbaar... Yaa Qohhaar... Siapa yang memusuhi NU akan binasa hancur lebur...!!

Terakhir, buat semua warga Nahdliyyin mari kita untuk tidak henti-hentinya dengan tulus ikhlas meluangkan doa setiap selesai sholat mendoakan semua pengurus NU dari ranting sampai pusat, mendoakan semua Ulama-ulama NU, ulama sepuhnya ulama mudanya agar senantiasa Allah berikan keikhlasan dalam "ngurusin" NU.

Karena sebagaimana salah seorang ulama sepuh NU mengatakan bahwa keikhlasan ulama dan pengurus NU adalah rahasia untuk meraih pertolongan Allah, sehingga dengan keikhlasan para pengurus dan ulama inilah NU selalu menang dalam mengalahkan musuh-musuhnya.
Amin...

By : Caping Bertasbih