Sabtu, 08 Agustus 2020

Bulan Terbelah: Mukjizat Nabi Muhammad SAW dan Fenomena Tulisan Prof. Dr. Zaghloul El-Naggar

 

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.btpn.dc

Ada fenomena yang begitu menarik ketika berlayar di internet khususnya ketika mengakses wacana tentang mukjizat Nabi Muhammad SAW yang pernah membelah bulan. Banyak situs atau blog di internet baik berbahasa Indonesia maupun Inggris yang gencar mem-posting wacana tersebut. Pada umumnya, situs dimaksud merujuk tulisan dari seorang Guru Besar di bidang geologi yang berasal dari Mesir, yaitu Prof. Dr. Zaghloul El-Naggar.
 
Siapakah sang profesor tersebut? Nama lengkap beliau adalah Zaghloul Ragheb Mohamed El-Naggar yang terlahir di Gharbiya, Mesir pada tanggal 17 Nopember 1933. Pada tahun 1963, El-Naggar meraih gelar doktor geologi dari University of Wales, United Kingdom (Ingris Raya).  Beliau dipercaya menjabat sebagai Head Committee on Scientific Notions in the Glorious Qur'an & Purity Sunnah Supreme Council for Islamic Affairs, Kairo, Mesir.

 Selain itu, Guru Besar ini juga mengajar di sejumlah universitas di kawasan Arab dan di dunia Barat, seperti: Ain Shams University di Kairo; King Saud University di Riyadh, Saudi Arabia; University of Wales, di Inggris Raya. Dari tahun 1977-1978, beliau menjadi dosen tamu di University of California.

Bukan hanya itu,  Prof. Zaghloul El-Naggar juga diangkat sebagai Fellow of the Islamic Academy of Sciences pada tahun 1988. Bahkan beliau adalah anggota the Geological Society of London, the Geological Society of Egypt dan the American Association of Petroleum Geologists, Tulsa, Oklahoma.

Prof. El-Naggar  telah menerbitkan lebih dari 150 kajian dan artikel ilmiah serta 45 buku berbahasa Arab, Inggris, dan Prancis dalam bidang Pemikiran Islam, Geologi, dan tinjauan ilmiah terhadap mukjizat Al-Qur'an. Keterangan di atas dapat diakses di link El-Naggar sendiri yaitu www.elnaggarzr.com/Test_fre/English/CV-E.htm dan dari bridges-foundation www.bridges-foundation.org.


Beliau juga pernah datang ke Jakarta untuk memberikan Kuliah Umum tentang Kosmologi dan Sains Modern dalam Al-Qur'an di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, seperti yang tercantum pada pengumuman di bawah ini:
 


Pengumuman di atas dapat diakses di situs Fakultas Dirasat Islam (FDI), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, yaitu fdi.uinjkt.ac.id. Baca juga tulisan Zaghloul El-Naggar di UIN: Iptek Ungkap Keajaiban Al Quran di blog ini.

Bukan hanya itu, pakar geologi ini juga pernah memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia seperti di bawah ini, yang anda bisa akses langsung di situs resmi Universitas Indonesia yaitu www.ui.ac.id.

Selain itu, buku karya pakar asal Mesir ini juga sudah beredar di Indonesia dan dapat diakses di www.bukukita.com.

   

Judul Selekta dari Tafsir Ayat-Ayat Kosmos dalam Al-Qur'an Al-Karim #3  
No. ISBN 6223002001828 
Penulis Dr. Zaghloul El-Naggar 
Penerbit Gema Insani 
Tanggal terbit November - 2010 
Jumlah Halaman
Berat Buku 400 gr
Jenis Cover Soft Cover 
Dimensi(L x P) -
Kategori Islam 
Bonus
Text Bahasa Indonesia










Selain itu, Prof. El-Naggar juga menjadi salah satu orang Islam yang berpengaruh dari daftar 500 Muslim Berpengaruh 2011 seperti yang terdapat di buku 'The 500 Most Influental Muslims 2011', yang dapat dilihat di bawah ini. (Lihat situs themuslim500.com). Beliau dikategorikan sebagai ilmuan di bidang Science & Technology yang berpengaruh.

l


Itulah gambaran siapa sebenaryna Prof. Dr. Zaghloul El-Naggar itu. Jadi ketokohan Prof. El-Naggar dalam bidang keilmuan diakui oleh dunia internasional. Beliau juga pernah diundang oleh dua perguruan tinggi negeri di Indonesia, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk berorasi ilmiah.

Kemudian, seperti yang disebutkan di atas bahwa banyak blog atau situs yang merujuk karya Prof. El-Naggar. Sayangnya tulisan itu jarang bahkan tidak pernah mengutip langsung dari website asli sang profesor. Sebaliknya, situs tersebut mengambil bahkan meng-copas (copy paste) dari situs atau blog lainnya. Oleh karena itu, tulisan tulisan Prof. Dr. Zaghloul El-Naggar tentang salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW, yaitu bulan terbelah akan ditampilkan sesuai aslinya, sebagai berikut:


Tulisan di atas dapat diakses di www.elnaggarzr.com. Situs tersebut menamakan dirinya sebagai  ♦ Dr. Zaghloul Site:. Untuk lebih lengkapnya silahkan diperhatikan keterangannya di bawah ini:

Gambar di atas menerangkan siapa dan apa sesungguhnya situs itu (biasa diakses  pada kolom about us, atau tepatnya di http://www.elnaggarzr.com/en/aboutus.php). Sehingga dapat dikatakan bahwa jati diri situs itu adalah tentang kontribusi Prof. Dr. Zaghloul Ragheb Mohamed El-Naggar dalam bidang kajian ilmiah terhadap Al-Qur'an dan Pemurnian Sunnah, juga tulisan beliau dalam telaah intelektual dan politik. Dengan demikian, kesimpulannya adalah situs ini di bawah pengelolaan El-Naggar sendiri, baik langsung maupun tidak langsung.

Tulisan Prof. Dr. Zaghloul El-Naggar di atas, akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, agar bagi mereka yang belum memahami bahasa Inggris dapat memahaminya. Inilah terjemahan dari tulisan sang pakar itu.
Bulan Pernah Terbelah
Oleh: Dr / Zaghloul El-Naggar
Anas ibn Malik (AS) meriwayatkan bahwa rakyat Mekah meminta Nabi (saw) untuk menunjukkan mereka sebuah keajaiban, sehingga ia menunjukkan kepada mereka membelah bulan menjadi dua bagian yang berbeda, bahwa mereka bahkan melihat gunung Hira 'di antara mereka.
Penjelasan Hadits
Kejadian ini diriwayatkan oleh sejumlah para sahabat Nabi (saw), di antaranya adalah: 'Abdullah bin' Umar, 'Abdullah bin Abbas dan lain-lain. Kalender India dan Cina mencatat kejadian pemisahan bulan.
Beberapa tahun yang lalu ketika saya sedang memberikan kuliah di Fakultas Kedokteran di Universitas Cardiff, Wales, seorang Muslim meminta saya pertanyaan tentang ayat-ayat di awal Surat al-Qamar (bulan), tentang membelah bulan, dan apakah itu dianggap sebagai salah satu dari tanda-tanda ilmiah yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan apakah ada bukti ilmiah yang ditemukan untuk menjelaskan kejadian ini.
Jawaban saya adalah bahwa insiden ini dianggap sebagai salah satu keajaiban yang paling nyata, yang terjadi untuk mendukung Nabi (saw) ketika ia ditantang oleh orang musyrik ataupun kafir Quraisy, menunjukkan kepada mereka mukjizat ini untuk membuktikan bahwa ia adalah Rasul Allah. Pokoknya, mukjizat terjadi sebagai insiden yang tidak biasa yang melanggar semua hukum alam biasa. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan konvensional tidak dapat menjelaskan bagaimana mukjizat terjadi, dan jika mereka tidak disebutkan dalam Al Qur'an dan Sunnah Nabi (saw), kita tidak akan pernah diwajibkan untuk percaya pada mereka. Oleh karena itu, kami percaya bahwa insiden pemecahan bulan terjadi persis seperti kata-kata Allah Maha Suci Siapa bilang:
(Kiamat sudah dekat, dan bulan telah terbelah. Dan jika mereka melihat tanda, mereka berpaling, dan berkata: (Ini adalah sihir yang terus menerus). Mereka mendustakan (Al Qur'an ini), dan diikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap masalah akan diselesaikan [menurut jenis perbuatan (untuk pelaku perbuatan baik, perbuatannya akan membawanya ke surga, dan juga perbuatan jahat akan membawa pelaku mereka ke neraka)]. Dan memang ada datang kepada mereka berita (dalam Al Qur'an ini) di mana ada (peringatan cukup) untuk memeriksa (mereka dari kejahatan), kebijaksanaan Sempurna (Al Qur'an ini), tetapi (pemberitaan) pemberi peringatan tidak menguntungkan mereka).
(QS. Al-Qamar (Bulan): 1-5)
Ketika saya selesai pidato saya, seorang pria Inggris dari penonton bernama Dawud Musa Pidcock, pemimpin Partai Muslim Inggris (British Muslim Party), diminta untuk menambahkan sesuatu ke jawaban saya. Dia berkata: "Begitulah, ayat-ayat awal Surat Al-Qamar yang membuat saya memeluk Islam di akhir tahun tujuh puluhan." Ini terjadi ketika dia melakukan penelitian yang mendalam dalam bidang perbandingan agama. Salah seorang Muslim memberinya salinan terjemahan makna Alquran. Ketika ia membuka salinan ini untuk pertama kalinya, dia menemukan surat Al-Qamar, dan dia membaca ayat-ayat di awal surah, dan tidak percaya bahwa bulan pernah terbelah menjadi dua bagian yang berbeda dan mereka bergabung kembali, maka ia menutup salinan terjemahan dan menyimpannya.
Pada tahun 1978 Mr Pidcock ditakdirkan oleh Allah untuk menonton program tentang perjalanan ruang angkasa, di mana penyiar terkenal Inggris Jamed Burke, menerima tiga ilmuwan ruang angkasa Amerika. Selama perdebatan, penyiar terus mengkritik pengeluaran tidak wajar oleh NASA (jutaan dolar) pada proyek ruang angkasa, sementara ada jutaan orang di bumi yang menderita kelaparan, penyakit dan kebodohan. Jawaban para ahli itu adalah bahwa perjalanan ini dapat mengembangkan teknologi penting yang  diterapkan dalam diagnosis medis dan pengobatan, industri, pertanian, dan bidang lainnya. Selama perdebatan ini, mereka disebut sebagai manusia pertama yang mendarat di permukaan bulan, dan bagaimana perjalanan ini menghabiskan biaya lebih dari $ 100 juta dolar. Para ilmuwan melanjutkan dengan mengatakan bahwa perjalanan ini membuktikan sebuah fakta ilmiah dan mereka telah menghabiskan banyak waktu untuk meyakinkannya, namun tidak ada orang yang percaya pada mereka. Fakta ini adalah bahwa bulan pada waktu zaman dulu pernah terbelah dan bergabung kembali. Ada banyak bukti nyata pada permukaan bulan untuk membuktikan ini.

Mr Pidcock melanjutkan dengan mengatakan: "Ketika saya mendengar ini, aku melompat dari kursi saya, dan mengatakan ini adalah sebuah keajaiban yang terjadi seribu empat ratus tahun yang lalu untuk mendukung Muhammad, dan Al Qur'an menceritakan itu sedemikian rupa rinci. Setelah periode panjang dan selama usia ilmu pengetahuan dan teknologi, Allah mempekerjakan orang (non muslim) yang menghabiskan semua uang ini tak lain hanya untuk membuktikan bahwa keajaiban ini benar-benar terjadi. Lalu, saya berkata pada diri sendiri, ini pasti agama yang benar, dan saya kembali menerjemahkan makna-makna Al Qur'an, membacanya dengan penuh semangat. Itulah ayat-ayat  pembukaan surat Al-Qamar yang ada di balik pengembalian saya ke Islam."
Hal ini terjadi pada saat orang Islam mengatakan bahwa pembelahan bulan belum terjadi, dan bahwa itu adalah salah satu tanda di akhirat sebagai pembukaan surah yang menyatakan: (Waktu sudah dekat). Mereka menyadari fakta bahwa Nabi (saw) mengatakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, dari Sahal bin Sa'ad bahwa Sahl berkata: "Saya mendengar Rasulullah (saw) mengatakan:
"Saya dan Hari Akhir adalah (dekat satu sama lain) seperti ini (dan ia menunjuk dengan bergabung jari telunjuknya, (satu) di sebelah ibu jari dan jari tengah (bersama). "
Mereka yang menyangkal insiden pemecahan bulan, menggunakan bukti yang tidak benar untuk mendukung pendapat mereka karena mereka menggunakan ayat dalam surat al-Isra:

(Dan tidak ada yang berhenti Kami dari mengirim bukti-bukti (bukti, tanda-tanda), tetapi bahwa orang-orang yang tua menolaknya).
(QS. Al-Isra' (The Journey by Night): 59)
Ayat ini tidak digunakan dalam konteks yang tepat karena tanda-tanda jelas banyak dan mujizat terjadi selama hidup Nabi SAW yang mulia.
Salawat dan salam Allah atas Nabi SAW, untuk beliaulah Allah membuat bulan terbelah menjadi dua bagian, dua kali, sebagai suatu kehormatan baginya dan untuk meningkatkan peringkat dan mendukung pesannya (di antara umat-Nya), dan meninggalkan bagi kita sebuah bukti nyata untuk membuktikan bahwa pemisahan ini benar-benar terjadi.

* * *
Hal yang menjadi perdebatan serius dari tulisan Prof. El-Naggar adalah tentang gambar bulan di bawah ini.

 












Banyak komentar pro dan kontra tentang citra gambar berbentuk seperti alur patahan atau alur sungai kering pada gambar tersebut. Sedangkan  situs www.elnaggarzr.com   sendiri tidak memberikan keterangan pada gambar itu. Jadi, penulis sebagai penganalisis berpendapat bahwa Prof. El-Naggar tidak berpendapat apa-apa tentang gambar dimaksud. Jadi, beliau tidak berpendapat bahwa gambar bulan ber-alur sungai kering itu adalah bukti bulan pernah terbelah atau bukan bukti bulan pernah terbelah.

Sejumlah situs yang memuat tulisan tentang terbelahnya bulan mengatakan bahwa citra gambar berbentuk seperti patahan atau sungai kering itu adalah bukti bahwa bulan pernah terbelah. Sedangkan beberapa komentar mengatakan bahwa alur tersebut bukanlah bekas patahan, namun berupa rille. Rille adalah gambaran salah satu depresi yang panjang sempit di permukaan bulan yang menyerupai saluran. 

Bahkan ada yang menulis di sebuah blog/wordpress bahwa tulisan tentang mukjizat itu adalah hoax alias bohong, dengan judul 'Memalukan, “Hoax” Islami Ramai Diminati', yang dapat diakses di sini. Sungguh disayangkan semangat mereka dalam mengkaji ilmu, apalagi itu ilmu agama, namun kurang waspada ketika mengkaji dan menelaah. Apalagi mem-posting di blog atau situsnya, sungguh kesembronoan itu patut menjadi pelajaran bagi kita semua.

Guna mengurai benang kusut perdebatan tentang bukti pembelahan bulan, maka tulisan ini akan mengkaji beberapa data yang penulis temukan tentang pembelahan bulan. Data yang disajikan adalah pertama data selain Al-Qur'an dan Hadits/Sunnah Nabi Muhammad SAW. Kedua adalah data dari Al-Qur'an dan Hadits/Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Data Selain Al-Qur'an dan Hadits/Sunnah Nabi Muhammad SAW

1. Data tentang Gambar Bulan Ber-alur Sungai Kering (Rille)

Ada sebuah situs berbahasa Inggris, yaitu: http://www.quranandscience.com yang dikelola oleh Gamal Abdel-Nasser Al-ganainy, menampilkan tulisan Dr. Zaghloul El-Naggar dengan judul The Moon Cleft Asunder, yang dapat diakses di http://www.quranandscience.com/sunnah-a-science/72-the-moon-cleft-asunder.html. Tulisan tersebut secara garis besar mempunyai kesamaan dengan tulisan The Moon Cleft Asunder pada situs http://www.elnaggarzr.com seperti yang ditampilkan di awal, namun mempunyai beberapa perbedaan.

Salah satu perbedaan itu adalah adanya keterangan pada gambar bulan ber-alur sungai kering, seperti di bawah ini:

bulan-terbelah-1
This oblique view of the Moon's surface was photographed by the Apollo 10 astronauts in May of 1969. Center point coordinates are located at 13 degrees, 3 minutes east longitude and 7 degrees, 1 minute north latitude. One of the Apollo 10 astronauts attached a 250mm lens and aimed a handheld 70mm camera at the surface from lunar orbit for a series of pictures in this area.
Jika diterjemahkan, keterangan gambar tersebut adalah:
  
Pandangan miring dari permukaan Bulan difoto oleh astronot Apollo 10 pada bulan Mei 1969. Koordinat titik pusat terletak di 13 derajat, 3 menit bujur timur dan 7 derajat, 1 menit lintang utara. Salah satu astronot Apollo 10 ditempeli kamera berlensa 250mm dan kamera genggam 70mm pada permukaan dari orbit bulan untuk mengambil serangkaian gambar di daerah ini.

Sekali lagi, Prof. El-Naggar tidak mengklaim bahwa gambar di atas adalah gambar tentang bukti bulan pernah terbelah.

Kemudian, jika gambar tersebut memang berasal dari Apollo 10, maka adalah lebih baik jika mengakses situs tentang Apollo 10. Penulis menemukan situs tentang Apollo, yaitu http://www.apolloarchive.com/apollo_gallery.html. Jika ingin mengakses foto bulan yang diambil Apollo 10, maka tinggal meng-klik Apollo 10. Lalu, penulis mencari gambar yang sedang dibahas, ternyata gambar itu dapat diakses pada gambar ber-ID AS10-31-4646 dengan deskripsi oblique view of lunar surface featuring a rille (pandangan miring dari permukaan bulan yang memperlihatkan rille), yang diperoleh pada tanggal 18 Mei 1969. Keterangan tersebut dapat dilihat secara lengkap seperti di bawah ini.




Situs   Apollo  10  di  atas  juga  tidak  memberikan  keterangan  tentang  bukti  terbelahnya  bulan.

Kemudian, penulis juga menemukan keterangan nama dari rille tersebut. Nama rille  itu adalah Ariadaeus Rille. Lihat keterangan di bawah ini yang bisa diakses di http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html.

 Tulisan yang terdapat di atas gambar tersebut adalah:

Astronomy Picture of the Day

Discover the cosmos! Each day a different image or photograph of our fascinating universe is featured, along with a brief explanation written by a professional astronomer. 

2002 October 29 

Sedangkan tulisan di bawah gambar tersebut adalah:














A Lunar Rille
Credit: Apollo 10, NASA
 
Explanation: What could cause a long indentation on the Moon? First discovered over 200 years ago with a small telescope, rilles (rhymes with pills) appear all over the Moon. Three types of rilles are now recognized: sinuous rilles, which have many meandering curves, arcuate rilles which form sweeping arcs, and straight rilles, like Ariadaeus Rille pictured above. Long rilles such as Ariadaeus Rille extend for hundreds of kilometers. Sinuous rilles are now thought to be remnants of ancient lava flows, but the origins of arcuate and linear rilles are still a topic of research. The above linear rille was photographed by the Apollo 10 crew in 1969 during their historic approach to only 14-kilometers above the lunar surface. Two months later, Apollo 11, incorporating much knowledge gained from Apollo 10, landed on the Moon.
Tomorrow's picture: Rock & Sky



Authors & editors: Robert Nemiroff (MTU) & Jerry Bonnell (USRA)
NASA Technical Rep.: Jay Norris. Specific rights apply.
A service of: LHEA at NASA / GSFC
& NASA SEU Edu. Forum
& Michigan Tech. U.

Jika diterjemahkan, maka tulisan di atas adalah sbb:

                                             Gambar Astronomi Hari Ini

Temukan kosmos! Setiap hari gambar yang berbeda atau foto alam semesta menarik kita disajikan, bersama dengan penjelasan singkat yang ditulis oleh seorang astronom profesional.

29 Oktober 2002

   














Sebuah Rille Bulan
Credit: Apollo 10, NASA
 
Penjelasan: Apa penyebab dari lekukan panjang di Bulan? Pertama kali ditemukan lebih dari 200 tahun yang lalu dengan teleskop kecil, rille muncul di seluruh Bulan. Tiga jenis rille yang sekarang diakui: sinuous rilles (rille berliku), yang memiliki kurva berkelok-kelok banyak; arcuate rilles(rille arkuata) yang membentuk busur menyapu; dan straight rilles (rille lurus), seperti Ariadaeus Rille yang merupakan gambar di atas. Rille panjang seperti Ariadaeus Rille mempunyai panjang ratusan kilometer. Rille berliku sekarang dianggap sebagai sisa-sisa aliran lava kuno, tapi asal-usul rille arkuata dan linier/lurus masih menjadi topik penelitian. Rille linier di atas difoto oleh kru Apollo 10 pada tahun 1969 sebagai peristiwa bersejarah di mana usaha mereka untuk mendekati bulan  yang hanya berjarak  14 kilometer di atas permukaan bulan. Dua bulan kemudian, Apollo 11, menggabungkan banyak pengetahuan yang diperoleh dari Apollo 10, mendarat di Bulan.                                                      
 Gambar besok: Batu & Langit

  ______________________________________________________________________
                  <| Arsip | Indeks | Cari | Calendar | Istilah | Pendidikan | Tentang APOD |>
  ______________________________________________________________________
                         
                           Penulis & editor: Robert Nemiroff (MTU) & Jerry Bonnell (USRA)
                                    NASA Teknis Rep: Jay Norris. Hak khusus berlaku.
                                        Sebuah layanan dari: LHEA di NASA / GSFC
                                                      NASA & Seu Edu. Forum 
                                                           & Michigan Tech. U.

Jadi gambar yang diperdebatkan dari tulisan Prof. Zahloul El-Naggar dalam tulisannya The Moon Cleft Asunder adalah bernama Rille Ariadaeus yang merupakan jenis rille lurus atau linier.

Kemudian Rille Ariadaeus ini dinamakan Rima Ariadaeus, seperti terlihat pada gambar di bawah ini yang dapat diakses pada http://en.wikipedia.org/wiki/Rima_Ariadaeus
Rima Ariadaeus as photographed from Apollo 10.  (Rima Ariadaeus seperti difoto dari Apollo 10).


Jika dilihat tegak lurus dari atas maka Rima Ariadaeus adalah seperti di bawah ini dan dapat diklik pada alamat situs NASA di bawah ini:
http://www.nasa.gov/mission_pages/LRO/multimedia/lroimages/lroc_20090928_ariadaeus.html


LROC image of Rima Ariadaeus

Anda juga dapat mengakses gambar ini melalui Google Earth yang terbaru. Caranya adalah dengan mengunduh (download) Google Earth. Jika sudah mengunduh dan mengklik run, maka Anda tinggal menggunakannya. Ubahlah pilihan pada simbol seperti planet bercincin. Di situ ada pilihan antara Earth, Sky, Mars, dan Moon. Anda pilih Moon. Setelah itu carilah Rima Ariadaeus pada kolom search, maka Anda akan ditunjukkan Rima Ariadaeus seperti tampak dalam gambar di bawah ini. Adapun lokasi Rima Ariadaeus adalah pada 6° 24′ 0″ N, 14° 0′ 0″. Gambar di bawah ini penulis buat dengan koordinat 6° 24′ 0.40" N, 13° 59′ 59.79″ E elev-1845 ft.



Masih menurut NASA, Ariadaeus Rima diyakini sebagai bentuk faults (kesalahan) yang terbentuk akibat aktivitas tektonik. Beberapa ilmuwan percaya bahwa rille linier mungkin terbentuk setelah peristiwa benturan besar, sementara yang lain percaya bahwa rille terbentuk sebagai sebuah manifestasi permukaan dari sistem parit dalam ketika gunung berapi bulan masih aktif.  Para ahli sepakat bahwa Ariadaeus Rima adalah sistem sesar yang sama dengan yang di Bumi.  Panjang Rima Ariadaeus sekitar 300 km (186,4 mil) sedangkan lebarnya adalah 5 km (3,1 mil) dan mengganggu fitur geologi yang sudah ada sebelumnya.

Setelah memperhatikan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa tidak ada yang menerangkan bahwa gambar Rima Ariadaeus adalah bukti dari pembelahan bulan. Sebaliknya, jika memperhatikan keterangan dari  Ir. Agus Haryo Sudarmojo dalam bukunya “Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al-Qur’an” di halaman 66-68, maka dapat diketahui bahwa gambar Rima Ariadaeus adalah bukti pembelahan bulan.

  
Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al-Qur'an 
Oleh                 : Ir. Agus Haryo Sudarmojo
Penerbit            : Mizania (Mizan Group)
Edisi                 : Soft Cover
ISBN                : 9796028236164
ISBN-13           : 2000019008071
Tgl Penerbitan  : 2008-11-00
Bahasa              : Indonesia
Halaman           : 278
Ukuran              : 145x190x0 mm

Data di atas bisa diklik di www.bukabuku.com.

Simaklah keterangan yang dipaparkan dalam buku tersebut seperti di bawah ini:



  

Penulis menyoroti Pendapat Pertama buku tersebut di atas. Pendapat itu menyatakan bahwa: 

Secara Geo-Sains memang telah terbukti bahwa dahulu kala bulan telah terbelah akibat benturan asteroid. Data perbatuan bulan menyajikan informasi adanya jalur batuan metamorf yang menembus bulan. Jalur itu berawal dari permukaan langsung ke inti dan menembus ke permukaan bulan di sisi yang berseberangan.

Hal ini hanya bisa dijelaskan bila bulan pernah terbelah dan menyatu kembali. Pergeseran saat terjadi penyatuan bagian-bagian bulan menimbulkan tekanan (P) dan temperatur (T) yang tinggi dan selanjutnya membentuk jalur batuan metamorf.

Pendapat Pertama buku tersebut mirip dengan apa yang disampaikan Prof. El-Naggar pada tulisan yang berjudul The Moon Cleft Assunder bahwa:

"The scientists went on to say that this journey proved a scientific fact, that if they had spent several times as much as they did to convince people with it, no body would have believed them. This fact was that the moon had been split a long time ago and rejoined, and there is a lot of concrete evidence on the surface of the moon to prove this".(Para ilmuwan melanjutkan dengan mengatakan bahwa perjalanan ini membuktikan sebuah fakta ilmiah dan mereka telah menghabiskan banyak waktu untuk meyakinkannya, namun tidak ada orang yang percaya pada mereka. Fakta ini adalah bahwa bulan pada waktu zaman dulu pernah terbelah dan bergabung kembali. Ada banyak bukti nyata pada permukaan bulan untuk membuktikan ini).

Tulisan di atas adalah bukti bahwa bulan pernah terbelah, walaupun terbelahnya bukan dikarenakan mukjizat Nabi Muhammad SAW. Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana caranya membuktikan bahwa terbelahnya bulan karena mukjizat Nabi Muhammad SAW? Untuk menjawab hal ini, tentunya perlu dibentuk tim peneliti yang secara khusus dan intensif mengkaji dan mengeksplorasi bulan guna menemukan bukti patahan akibat mukjizat Nabi Muhammad SAW. Tentunya tim peneliti itu harus ahli di bidang bulan, geologi, agama, dan bidang lainnya yang mendukung tercapainya tujuan.


Penulis mencontohkan tentang penemuan Partikel Tuhan (Higgs Boson) (Baca:Fisikawan Indonesia Terlibat Dalam Penemuan Partikel Tuhan di blog ini).  Menemukan partikel ini bukan hal yang mudah. Ribuan peneliti yang ada dalam dua kelompok, ATLAS dan CMS, bekerja bersama untuk menemukan partikel tersembunyi ini. "Ini bukan hasil kerja segelintir orang tapi kolaborasi banyak lembaga dari puluhan negara," kata Haryo Sumowidagdo. Partikel Tuhan adalah partikel terakhir dalam teori model standar. Ilmuwan mulai mencarinya sejak tahun 1964. Dalam model ini, alam semesta tercipta dari 12 partikel dasar dan enam pembawa gaya. Sebelumnya, baru lima partikel pembawa gaya yang ditemukan. "Selama ini kita melihat benda-benda yang punya berat, ada gravitasi yang membuat bumi berputar. Artinya, harus ada sesuatu yang menghasilkan massa untuk partikel-partikel itu," kata pria kelahiran Tabanan, Bali ini. Sebuah partikel Higss bisa mempengaruhi massa jutaan partikel lain. Selama ini dia selalu ada di seluruh alam semesta, tapi baru ditemukan.

Lihatlah, penemuan Partikel Tuhan yang ada di seluruh alam semesta dilakukan oleh ribuan peneliti, banyak lembaga dari puluhan negara, dan dicari sejak tahun 1964 (butuh 48 tahun). Tentunya, biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Apalagi untuk menemukan bukti terbelahnya bulan karena mukjizat Nabi Muhammad SAW, di mana bukti itu tentu ada di bulan, maka diperlukan ribuan peneliti dan banyak negara Islam serta biaya yang besar, juga waktu yang dibutuhkan mungkin bisa lama.


Oleh karena itu, jika ada yang menyatakan bahwa bukti ilmiah di bidang fisika tentang bulan terbelah adalah tidak ada, maka perlu dikritisi karena memang belum ada penelitian yang khusus mengkaji masalah ini. Misi NASA ke bulan bukanlah dalam rangka pembuktian mukjizat Nabi Muhammad SAW yang mampu membelah bulan. Walaupun ada isu ke arah itu, namun dibantah NASA. Pun, para ahli planet yang mengkaji bulan juga tidak bertujuan memberikan bukti mukjizat Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, pro-kontra pembicaraan bukti ilmiah di bidang fisika tentang terbelahnya bulan akibat mukjizat Nabi Muhammad SAW perlu dipending terlebih dahulu sebelum ada penelitian yang mengkaji khusus bidang ini.


2. Dawud Musa Pidcock adalah sosok yang nyata.

Dawud Musa Pidcock, nama yang diungkap Prof. El-Naggar, adalah sosok nyata bukan khayalan. Nama Dawud adalah nama Arab, sedangkan dalam bahasa Inggrisnya adalah David. Nah, ada sebuah website yaitu www.islamicparty.com yang menyebutkan David Musa Pidcock sebagai Leader of Islamic Party of Britain. Situs itu menjelaskan seperti tersebut di bawah ini:

Party Leader: David Musa Pidcock

David Musa Pidcock was born in 1942 in Sheffield, where he lives with his wife and two children Jacob and Mary. He is a machinery consultant, valuer and writer. He gives lectures across the UK, particularly on Islamic economics. A former Roman Catholic, David Musa Pidcock became a Muslim in 1975. He is a founder member and since its inception the leader of the Islamic Party of Britain. 

Jika diterjemahkan, maka tulisan tersebut adalah seperti di bawah ini:

Ketua Partai: David Musa Pidcock

David Musa Pidcock lahir tahun 1942 di Sheffield, di mana dia tinggal bersama istri dan dua anaknya Jacob dan Mary. Dia adalah konsultan mesin, penilai dan penulis. Dia memberikan kuliah di Inggris, khususnya ekonomi Islam. Mantan penganut Katolik Roma, David Musa Pidcock menjadi Muslim pada tahun 1975. Dia adalah anggota pendiri dan sejak awal menjadi pemimpin Partai Islam Inggris.

Jadi, Dawud Musa Pidcock atau David Musa Pidcock adalah satu orang yang dulu penganut Katolik Roma. Kemudian pada tahun 1975, dia memeluk Islam dan mendirikan serta memimpin Partai Islam Inggris. 

Berikut ini adalah foto David Musa Pidcock dan situs dari partai Islam yang dipimpinnya.

Mr. David Musa Pidcock






















Selain itu, ada sebuah situs non islam, yaitu http://www.adventistpictures.org.uk/gallery/2001/icel2001/index.php, menyebutkan bahwa: 

 Daud Musa Pidcock, a convert to Islam from Roman Catholicism.
 (Daud Musa Pidcock, seorang mualaf yang dulunya penganut Katolik Roma)

Memang tulisan di atas adalah Daud Musa Pidcock, namun maksudnya adalah David Musa Pidcock. Simak data yang diambil dari situs di atas:


Dari tulisan di atas, sengaja langsung diambil bagian yang membahas David Musa Pidcock, seperti diterangkan berikut ini.


Jika gambar di atas diperbesar, maka hasilnya adalah sebagai berikut:


http://www.adventistpictures.org.uk/gallery/2001/icel2001/145-4514_img.jpg
Mr Mohammad S Bahmanpour, lecturer at the University of Cambridge; Daud Musa Pidcock, a convert to Islam from Roman Catholicism; and Pastor Peter Roennfeldt, during Pastor Roennfeldt's presentation.
http://www.adventistpictures.org.uk/gallery/2001/icel2001/145-4515_img.jpg
As above but without Mohammad Bahmanpour.
http://www.adventistpictures.org.uk/gallery/2001/icel2001/145-4516_img.jpg
Mr Mohammad S Bahmanpour, lecturer at the University of Cambridge; Daud Musa Pidcock, a convert to Islam from Roman Catholicism; and Pastor Peter Roennfeldt, during Pastor Roennfeldt's presentation.


Dengan demikian, David Musa Pidcock adalah sosok yang benar-benar ada. Dulu ia adalah penganut Katolik Roma, lantas pada tahun 1975 menjadi mualaf. Kemudian, David Musa Pidcock mendirikan dan menjadi Ketua Partai Islam Inggris seperti yang disebutkan oleh Prof. El-Naggar dalam situsnya seperti yang tersebut di awal tulisan ini. Hal itu menegaskan bahwa sang profesor tidak memberikan keterangan palsu, namun hal yang nyata dan benar.



3.Data dari www.republika.co.id
Republika Online pada edisi Jumat, 27 Pebruari 2009 pukul 22:25 WIB menurunkan ulasan bulan terbelah dengan judul "Mukjizat Bulan Terbelah Memang Pernah Terjadi". Adapun isi berita tersebut seperti tercantum di bawah ini, yang bisa diakses di www.republika.co.id.


Perhatikan tulisan yang berlatar biru di atas. Jika disalin, maka tulisan itu seperti ini:

Namun ternyata, sejarah India dan Cina kuno (yang pada waktu peristiwa ini belum mengenal apa pun tentang Islam) telah mencatat dan menceritakan peristiwa ini. Sayyid Mahmud Syukri al-Alusi, dalam bukunya Ma Dalla 'Alaihi Al-Qur'an, mengutip dari buku Tarikh al-Yamini bawa dalam sebuah penaklukan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud bin Sabaktakin al-Ghaznawi terhadap sebuah kerajaan yang masih menganut paganisme (musyrik) di India ia menemukan lempengan batu di dalam sebuah istana taklukan tersebut. Pada lempengan tersebut terpahat tulisan, "Istana ini dibangun pada malam terbelahnya bulan, dan peristiwa itu mangandung pelajaran bagi orang yang mengambil pelajaran."

Walaupun, data yang diungkap Republika hanya data dari India, namun fakta ini sudah sangat kuat untuk dijadikan sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah.

1. Pernyataan Prof. Dr. Zaghloul El-Naggar.
 
    Dalam tulisannya tentang The Moon Cleft Asunder (Bulan Pernah Terbelah), seperti yang terdapat di atas, pada akhir paragraf kedua, beliau menyatakan,"The Indian and Chinese calendars have recorded the incident of the splitting of the moon." (Kalender India dan Cina mencatat kejadian pemisahan bulan). Data ini sangat penting untuk ditunjukkan sebagai persaksian seorang ilmuan kelas dunia bahwa pembelahan bulan disaksikan dan dicatat juga oleh orang di luar Mekkah, yaitu orang India dan Cina. Sang profesor tidak akan menyatakan kalimat ini jika beliau tidak mempunyai data tersebut. Pun, reputasi ilmiah beliau yang mendunia menjamin akan validitas pernyataan tersebut. Oleh karena itu, kalimat "The Indian and Chinese calendars have recorded the incident of the splitting of the moon.", penulis jadikan sebagai data valid bukti pembelahan bulan di luar data Al-Qur'an dan Al-Hadits.
4. Seorang Pebisnis Hindu "Ratanchand" menyaksikan Bulan Terbelah.

Sebuah situs berbahasa Inggris yaitu users.cjb.net/sufipath/prophet.html menulis bahwa ada seorang pebisnis Hindu "Ratanchand" menyaksikan bulan terbelah, seperti di bawah ini:
Tulisan di atas, jika diperbesar dapat dilihat sebagai berikut:

Another Hindu businessman "Ratanchand" witnessed that incident. He also accepted Islam, stayed some period with the Holy Prophet, he also collected many Hadith (Sayings of the Prophet), and later spread them around the Indian sub-continent. He also wrote a book "Al-Risala-tul-Rataniya". His tomb is in Batinda city of Indian Punjab, which is visited by many people till today.

Lain pengusaha Hindu "Ratanchand" menyaksikan insiden itu. Dia juga menerima Islam, tinggal beberapa periode dengan Nabi, ia juga mengumpulkan banyak Hadis (ungkapam Nabi), dan kemudian menyebarkannya di seluruh sub-benua India. Dia juga menulis sebuah buku "Al-Risalah-tul-Rataniya". Makamnya di Batinda kota Punjab India, yang dikunjungi oleh banyak orang sampai hari ini




3. Pendapat Ir. Agus Haryo Sudarmojo. 

  
Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al-Qur'an 
Oleh                 : Ir. Agus Haryo Sudarmojo
Penerbit            : Mizania (Mizan Group)
Edisi                 : Soft Cover
ISBN                : 9796028236164
ISBN-13           : 2000019008071
Tgl Penerbitan  : 2008-11-00
Bahasa              : Indonesia
Halaman           : 278
Ukuran              : 145x190x0 mm
Data di atas bisa diklik di www.bukabuku.com
 
Ir. Agus Haryo Sudarmojo dalam bukunya “Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al-Qur’an” di halaman 66-68, mengutarakan sebagai berikut ini.

"Data perbatuan bulan menyajikan informasi adanya jalur batuan metamorf yang menembus bulan. Jalur itu berawal dari permukaan hingga ke inti dan menembus ke permukaan bulan di sisi yang berseberangan. Hal ini hanya dapat dijelaskan bila bulan pernah terbelah dan menyatu kembali. Pergesekan saat terjadi penyatuan bagian-bagian batuan bulan menimbulkan tekanan (P) dan temperatur (T) yang tinggi dan selanjutnya membentuk jalur metamorf."

Bukti ilmiah yang disajikan Ir. Agus Haryo Sudarmojo adalah sebuah data yang cukup mencengangkan. Betapa tidak, jika faktanya seperti yang dikemukakan di atas, maka tidak diragukan lagi bahwa bulan pernah terbelah. Tulisan ini dapat diakases di link ini.



Many people around the world witnessed the incident of splitting of the moon. In Malabar (South-West Coast of India) there was a king, whose name was "Chakrawati Farmas". He was surprised to see the moon splitting into two. Later he inquired about it, and he came to know that there is a man in Makka who declares himself as Prophet. Chakrawati Farmas appointed his son to look after the state's matters, and he himself travelled from Malabar (India) to Makka to meet the Holy Prophet, after meeting the Holy prophet he accepted Islam. Later he returned to India & preached Islam. Malabar was the only Indian territory where Muslims were present since 618 A.D.

The incident relating to King Chakrawati Farmas is documented in an old manuscript in the "Indian Office Library" in London, which has reference number: Arabic, 2807, 152-173. It was quoted in the book "Mohammad Rasulullah" .

Another Hindu businessman "Ratanchand" witnessed that incident. He also accepted Islam, stayed some period with the Holy Prophet, he also collected many Hadith (Sayings of the Prophet), and later spread them around the Indian sub-continent. He also wrote a book "Al-Risala-tul-Rataniya". His tomb is in Batinda city of Indian Punjab, which is visited by many people till today.
 http://users.cjb.net/sufipath/prophet.html














Rayap Penghenti Embargo

@ 3 tahun sudah embargo ekonomi dan pemutusan hubungan di alami keluarga besar klan Hasyim dan Muttholib. Keadaan sangat memprihatinkan. Salah satu bantuan pasokan makanan yang diam-diam selalu datang adalah dari bunda Khadijah. Kesetiaan beliau pada sang suami membuatnya ikut bergabung di syi'ib ali, meskipun bunda khadijah tidak berasal dari kedua klan itu. Segenap kekayaan yang dimilikinya dicurahkan kepada klan yang mengalami pemutusan dari seluruh suku quraisy itu.

@ pada dasarnya tidak seluruh pembesar quraisy setuju dengan cara yang diusulkan abu jahal itu. Namun suara mereka hanya sedikit. Tetapi 3 tahun adalah sudah sangat keterlaluan. Dan pada suatu malam, 5 orang dari pembesar quraisy berkumpul membuat kesepakatan untuk merobek lembaran embargo yang digantungkan di dalam ka'bah itu. Namun sebelum mereka melaksanakan niatnya, Nabi lebih dahulu memberitahukan pada pamannya, abu tholib, bahwa lembaran itu telah dimakan rayap dan hanya tersisa tulisan "bismika Allahumma".

@ keributan sempat terjadi saat kelima orang itu hendak masuk kakbah merobek lembaran tadi. Abu jahal tentu menghalangi keras. Dan di tengah tarik ulur itu, abu tholib datang dan memberitahukan pada mereka apa yang telah dikabarkan Rosululloh. Beramai-ramai mereka masuk kakbah, dan hanya keterperanjatan yang tak alang kepalang saat menemukan apa yang dikatakan Nabi benar, lembaran itu telah habis, dan berakhir pula embargo ekonomi yang menganiaya seluruh keluarga besar bani hasyim dan muttholib.

@ @ @ @ @

TERBELAHNYA BULAN

@ kebandelan quraisy dalam kekufuran memang tiada banding, berbagai macam mukjizat telah mereka saksikan, namun mereka tak kunjung iman. Sesaat setelah peristiwa rayap itu, kala malam purnama, waktu Nabi tetap dengan aktivitas dakwahnya, mereka menantang dan meminta Nabi untuk membelah bulan jadi dua ! Nabi menyanggupi permintaan mereka dengan syarat mereka mau memeluk islam, dan mereka mengiyakan. Lalu dengan sebuah gerakan seolah membelah sesuatu, Nabi menunjukkan pada mereka mukjizat langit yang agung itu. Bulan terbelah jadi dua, dan hampir seluruh belahan dunia kala itu menyaksikannya, tidak hanya quraisy di mekkah *. Namun, meski keinginan mereka telah dipenuhi, dengan penuh keangkuhan mereka tetap tidak mau iman dan malah mengatakan Nabi bahwa beliau adalah penyihir ulung.

__________
* ditemukan di cina, prasasti yang mencatat bahwa bulan pernah terbelah, dan saat dicocokkan tahun kejadian dan tanggalnya, berbarengan persis dengan kejadian saat nabi membelah bulan itu. Dan terbukti pula secara ilmiah, bulan memang pernah terbelah dan bekas belahannya masih nampak jelas.








 Assalaamu 'alaikum.

I am Shohiboel Amin from Indonesia who would like to ask you some informations especially from your writing under title 'THE MOON CLEFT ASUNDER', as follows:

1. Please give the proof of the sentence: "The Indian and Chinese calendars have recorded the incident of the splitting of the moon". It would be nice if you also give me the website of the proof when it is available.

2. Please give the information about the moon picture which of a kind of dried river. Is it the proof of cleft?

3. Is there any other ancient document which recorded the plitting moon?

It would be a necessary if you answer me as soon as possible with the satisfied scientific explanation.

Jazakallahu khoiron katsiro

Wassalamu 'alaikum