Kamis, 30 Maret 2023

Peluang Meneliti, “Kapan Sejarah Pertama Islam Masuk ke Indonesia?"

Bagi pembaca web ini, ada peluang bagi Anda untuk melakukan penelitian. Antara lain adalah mengenai SEJARAH ISLAM PERTAMA KALI MASUK KE INDONESIA, yang hingga sementara ini belum diketahui oleh umat Islam. Misalnya yang sangat menggelitik kita: bahwa Sahabat Nabi Ali bin Abi Talib r.a. pernah ke datang ke Jepara Indonesia?

√ Bahwa Islam masuk ke Indonesia adalah pada masa kekhalifahan Generasi Terbaik (Khulafa al-Rasyidin).

√ Islam pertama kali masuk ke indonesia bukan melalui jalur perdagangan dan bukan dalam hal perekonomian.

√ Allah Swt menegaskan tentang wilayah dakwah Nabi Muhammad ﷺ, adalah alam semesta ini:

وَماَ أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ –

🌿 “Dan Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”. (Qs. AL-Anbiya:107)

👉 Ali bin Abi Thalib, pernah datang dan berdakwah di Garut, Cirebon, Jawa Barat (Tanah Sunda) Indonesia, pada tahun 625 M. [1]

👉 Ja’far bin Abi Thalib, berdakwah di Jepara, Kerajaan Kalingga, Jawa Tengah (Jawa Dwipa), Indonesia , sekitar tahun 626 M. [2]

👉 Ubay bin Ka’ab, berdakwah di Sumatera Barat, Indonesia, kemudian kembali ke Madinah. Sekitar tahun 626 M. [3]

👉 Abdullah bin Mas’ud, berdakwah di Aceh Darussalam dan kembali lagi ke Madinah sekitar tahun 626 M. [4]

👉 ‘Abdurrahman bin Mu’adz bin Jabal, dan putera-puteranya Mahmud dan Isma’il, berdakwah dan wafat dimakamkan di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara sekitar tahun 625 M. [5]

👉 Akasyah bin Muhsin Al-Usdi, berdakwah di Palembang, Sumatera Selatan dan sebelum Rasulullah Wafat, ia kembali ke Madinah sekitar tahun 623 M. [6]

👉 Salman Al-Farisi, berdakwah Ke Perlak, Aceh Timur dan Kembali Ke Madinah sekitar tahun 626 M. [7]

♨ Seperti yang kita ketahui sebelumnya seperti dipelajari di sekolah, bahwa islam datang melalui pedagang gujarat india. Padahal bukan seperti Itu; teori ini adalah TEORI ORIENTALIS. Ini cara para orientalis, yang disebarkan oleh orientalis terkemuka Belanda, yg pertama bernama J. Pijnapel lalu Snouck Hurgronje, yang notebene ingin menghancurkan Islam untuk menutupi sejarah: bahwa Indonesia adalah bagian pada kekhilafahan Utsman bin Affan. Oleh karena itu Indonesia ini patut diperhitungkan.

📝Demi mencapai tujuannya itu, ia mempelajari bahasa Arab, mengaku sebagai seorang Muslim, dan bahkan mengawini seorang Muslimah, anak seorang tokoh pada zamannya.

🔎 Sebuah artefak telah ditemukan, bahwa saat itu di Indonesia tepatnya di Pulau Jawa yaitu KALINGGA, Jepara.

Pada tahun 640-650 M ada sebuah kerajaan di Indonesia yang Ratunya bernama RATU SIMA, sedang puteranya bernama RATU JAYISIMA.

🌟Pada zaman itu ada seorang dari Tanah Arab yang diutus pada masa Utsman bin Affan r.a. dari BANI UMAYYAH. Bani Umayyah adalah khalifahan Islam pertama, yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abu Sofyan, setelah masa Khulafa al-Rasyidin.

Beliau pernah singgah di Kalingga-Jepara, sehingga waktu itu Ratu Sima dan Puterinya masuk Islam yang memerintah dari tahun 646-650 M. Pada masa itu, Islam belum berkembang. Namun, pada masa itu, sudah terjadi hubungan melalui surat-menyurat atau korespondensi antara Ratu Sima dan Bani Umayyah antara lain, untuk dapatnya didatangkan guru-guru untuk berdakwah.

Surat-surat mereka raja tersebut sekarang tersimpan di MUSEUM GRANADA, SPANYOL. Indonesia adalah salah satu sasaran atau tujuan sahabat-sahabat Nabi saw untuk berdakwah. [Bagi yang berminat, tentu layak data agtau fakta itu ditelusuri]

↪ Setelah masa Kekhalifahan Utsman Bin Affan r.a., lalu Ali bin Abu Thalib r.a., kemudian digantikan oleh Tabi’in UMAR BIN ABDUL AZIZ yang memerintah pada tahun 711 M.

➿ Pada 7 tahun kemudian, tepatnya 718 M, Khalifah UMAR BIN ABDUL AZIZ r.a. dan puteranya ABDUL MALIK telah menginjakan kaki di Palembang – Sumatra Selatan.

➿ Pada waktu itu Palembang dipimpin oleh seorang dari Kerajaan Sriwijaya yang bernama RAJA SRINDRA VARMA.

Ternyata, melalui dakwah Umar bin Abdul Aziz dan keturunannya, membuat Raja tertarik lalu masuk Islam.

📌Ada bukti, bahwa pada makamnya bertulis kalimat Lailaha Ilallah Muhammad Rasulullah.

Ada tandai juga yaitu surat-menyurat (korespondensi) antara Raja Srindra Varma dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang juga untuk meminta didatangkan para guru untuk berdakwah. Ini bisa dilacak, dimana surat-suratnya di simpan di Museum Oxford, inggris.

✊ Setelah Rasulullah ﷺ wafat, sahabat-sahabat nabi menyebar ke seluruh penjuru dunia untuk berdakwah, yaitu profesi yang menjadi prioritas utama pada waktu itu.

↪ Benarlah kenabian atau nubuwah Rasulullah ﷺ dengan sabda:

“Aku berwasiat kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemerintahan Islam) walaupun yang memimpin kalian adalah seorang hamba sahaya dari negeri Habasyah.

Sesungguhnya sesiapa yang hidup sesudahku niscaya dia akan melihat banyak ikhtilaf, maka wajiblah atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafa al-Rasyidin yang mendapat petunjuk sesudahku.

Berpeganglah kalian dengannya dan gigitlah ia dengan gigi gerahammu serta jauhilah oleh kalian perkara agama yang diada-adakan karena semua yang baru dalam agama adalah bid’ah dan semua bid’ah adalah sesat.”

(HR Ahmad, Abu Dawud, al-Tirmidzi, al-Dzahabi dan Hakim, disahihkan oleh Syaikh).

☝ Sejak 633 M Rasulullah ﷺ wafat⤵
Tahun 634 M kekhalifahan Abu Bakar = 2 tahun
Tahun 644 M kekhalifahan Umar Bin Khattab = 10 tahun
Tahun 657 M kekhalifahan Utsman Bin Affan = 13 tahun
Tahun 661 M kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib = 5 tahun.
Jadi totalnya adalah selama 30 thn.

➡ Inilah 30 tahun masa khilafah ala manhaj nubuwwah, seperti disebutkan dalam sejarah kenabian Nabi saw.

🌟 Bahwa kehebatan dan keistimewaan Nabi Muhammad ﷺ, strategi dakwahnya adalah ke seluruh dunia.

Selanjutnya, ada fakta lain yang dapat juga diteliti:

➰ Bilal Bin Rabbah tidak dimakamkan di Saudi Arabia, melainkan dimakamkan di Damascus (Syiria).

➰ Sa’ad Bin Abi Waqas tidak dimakamkan di Madinah atau Mekkah, melainkan di Guang Zsu (China).

➰ Abu Kasbah yang menjalankan tugas berdakwah, beliau dimakamkan di Tiongkok.

~~~☆~~~

🔹Footnote:

[1]H. Zainal Abidin Ahmad, Ilmu Politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang, 1979; Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.31; S. Q. Fatini, Islam Comes to Malaysia, Singapura: M. S. R.I., 1963, hal. 39)

[2]Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.33)

[3]Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.35

[4]G. E. Gerini, Futher India and Indo-Malay archipelago

[5]Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.38

[6]Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.39; Pangeran Gajahnata, Sejarah Islam Pertama Di Palembang, 1986; R.M. Akib, Islam Pertama di Palembang, 1929; T. W. Arnold, The Preaching of Islam, 1968.

[7]Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.39.

🔘 Asy-Syaikh As-Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Hafizh, Syekh Mufti Kesultanan Palembang Darussalam.

🔘 Prof. Dr. HAMKA; Dari Perbendaharaan Lama; Pustaka Panjimas; cet. III; Jakarta; 1996;Hal.4-5.

🔘 Ustadz DR. Haikal Hassa[disingkat oleh WhatsApp]

Sumber:

http://erfansoebahar.web.id/peluang-meneliti-kapan-sejarah-pertama-islam-masuk-ke-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar