Sabtu, 26 Mei 2012

Skripsi Sembilan Bahasa, Istimewakan Wisuda UIN Malang


Selasa, 22 Mei 2012 –
Foto
Malang (Pinmas)—Ada yang istimewa pada wisuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, Sabtu akhir pekan lalu. Dari jumlah wisudawan semester genap 2011/2012 sebanyak 580 orang, ternyata ada seorang wisudawan yang menulis skripsi dalam sembilan bahasa.

Wisudawan itu adalah Sukron Ma’mun. Sarjana kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 7 September 1989. Ia adalah mahasiswa dari Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Humaniora dan Budaya. Dalam tugas akhir kuliahnya tersebut, ia menulis skripsi dengan judul ‘A Hermeneutic Analysis on the Ahmadinejad’s Speech in the United Nations’.

Selain dalam bahasa Inggris, putra kedua pasangan Taufiq dan Khorimah ini juga menulis skripsi dalam bahasaa Rusia, Arab, Jepang, Mandarin, Korea, Indonesia, Jawa, dan Osing, bahasa daerah penduduk asli Banyuwangi. ‘‘Alhamdulillah, setelah mengikuti wisuda Sabtu lalu, insya Allah pada 6 Juni nanti saya menghadapi ujian skripsi secara terbuka,’‘ ungkap Sukran, di Malang, beberapa waktu lalu.

Dalam ujian terbuka itu, kata dia, penguji bahasa Rusia dilakukan mahasiswa Rusia yang belajar di UIN Malang. Untuk bahasa Arab, pengujinya dosen asal Sudan. ‘‘Saat ini saya sedang mempersiapkan dengan maksimal ujian terbuka tersebut. Mohon doanya,’‘ pinta Sukran yang memang gemar bahasa asing sejak duduk di bangku SMA.

Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Imam Suprayogo mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati serta para orang tua yang telah berhasil mengantarkan putra-putri mereka menyelesaikan belajarnya di UIN Malang sampai sarjana. ‘‘Tidak semua orang tua sukses, tetapi mereka berhasil mengantarkan putra-putrinya lulus dari perguruan tinggi di UIN Malang,’‘ jelas Imam Suprayogo.
Wisuda kali ini, sambung Imam, ada beberapa hal yang sangat menggembirakan. ‘Dalam wisuda kali ini, banyak wisudawan yang menulis skripsi tidak hanya dalam satu bahasa, tapi menulis dalam bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Bahkan, satu di antara mereka menulis skripsi dalam sembilan bahasa: Arab, Inggris, Rusia, Jepang, Mandarin, Korea, Indonesia, Jawa, dan Osing. “Terus terang, saya belum pernah menemukan itu sepanjang saya memimpin perguruan tinggi hingga sekarang ini tidak kurang dari 35 tahun.

Sungguh, ini luar biasa,’‘ ungkap Imam penuh syukur. Imam mengakui fenomena tersebut menjadi keunikan tersendiri dari wisuda kali ini. Sebelumnya, ada wisudawan terbaik UIN Maliki Malang yang hafal Alquran 30 juz dari Jurusan Fisika.

Berbakti kepada orang tua
Namun demikian, Prof Imam sangat menekankan para wisudawan untuk taat dan patuh serta hormat kepada kedua orang tua. Bagaimanapun orang tualah yang telah mengantarkan mereka menjadi sarjana. ‘‘Skripsi ditulis dalam bahasa Inggris, Arab, dan bahasa yang lain, tapi kalau kita tidak berbakti kepada yang ada di belakang (orang tua), ilmu kita tidak akan bermanfaat,’‘ tandasnya mengingatkan.

Prof Imam menambahkan, ‘‘Kita ini adalah sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Saya selalu mengatakan, tatkala kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat serta berada di tengah-tengah masyarakat, maka saya ingin kalian ada kesan yang baik. Tatkala orang mengomentari kita maka hendaknya komentar itu adalah inilah sarjana UIN Maliki Malang.’‘ (Rep/ Nashih N/Damanhuri Z).

Sumber:http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=91995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar