Rabu, 23 Mei 2012

Muslim AS Inginkan Lapangan Basket di Islamic Center

Rabu, 23 Mei 2012, 16:38 WIB
teenperspectives.com

Muslim AS Inginkan Lapangan Basket di Islamic Center
Muslimah di lapangan basket

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON--Muslim muda AS rupanya punya harapan unik dengan bertambahnya jumlah Islamic Center dan masjid di AS. Mereka mengharapkan agar Islamic Center dilengkapi lapangan basket.

Saat ini, kalangan muslim muda AS tengah menggandrungi olahraga basket. Tidak hanya muslim dari kalangan kulit hitam, tetapi dari etnis lainnya. Omar Abdelkader misalnya, mahasiswa Northeastern University ini mengaku kadang tergoda untuk meninggalkan shalat berjamaah hanya karena basket.

"Ya, kami kadang memilih untuk tidak shalat berjamaah hanya karena bermain basket," kata dia seperti dikutip thehuffingtonpost.com, Rabu (23/5). Menurut Abdelkader, setelah Liga Basket Amerika (NBA) kembali digelar, euforia terhadap basket mengeliat kembali. Masyarakat AS kembali ramai membicarakan tentang basket. Kondisi itu juga dialami oleh muslim muda.

Kalau melihat dari antusiasme pemuda muslim terhadap basket,  hal itu juga tidak terlepas dari mulai banyak atlet basket yang muslim. Saat ini saja setidaknya ada delapan pemain NBA yang muslim. Empat pemain berasal dari Turki, dua orang Afro-Amerika, satu Iran dan Satu Tanzania. Salah seorang pemain NBA yang muslim Nazr Mohammed (Oklahoma City Thunder) tengah berjuang keras menghadapi Los Angeles Lakers.

Antusias lain, sejarah mencatat basket telah membantu warga kulit hitam AS untuk lebih mendapat tempat di AS. Ada semacam kebanggaan dari kalangan kulit hitam ketika mereka harus berhadapan sejumlah pihak yang anti pati terhadap kehadiran mereka.

Situasi itu juga dialami muslim. Sebabnya, muslim AS seolah terinpirasi kalangan kulit hitam untuk melahirkan kebanggan akan identitas melalui medium basket. Kalangan muda muslim juga melihat prospek cerah dari olahraga basket untuk menjadi senjata mereka menghadapi musuh yang dahulu harus dihadapi kalangan kulit hitam.

Basket dan Muslim AS, tak Terpisahkan
muslimvillage.com

Basket dan Muslim AS, tak Terpisahkan
Muslim AS Sholat berjamaah saat berlatih basket

 Kehidupan muslim Amerika Serikat (AS) dan basket seolah tak terpisahkan. Ada keinginan kuat untuk melengkapi Islamic Center dengan lapangan basket.Seorang mahasiswa, Abdali, 19 tahun, mengatakan bola basket telah menjadi lebih dari olahraga melainkan budaya. Mengapa demikian, melalui basket muslim AS di berbagai wilayah dapat berkomunikasi satu sama lain.

"Kami sudah memiliki liga basket dan turnamen muslim di seluruh negeri. Bahkan Turnamen Basket Nasional Muslim telah diluncurkan tahun 2010 silam. Saat ini, sudah ada 42 tim dengan masing-masing tim memiliki delapan atau sembilan pemain," paparnya semangat.

Organisasi Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) bahkan mendukung turnamen itu dengan merekrut tenaga guna menata turnamen sehingga dapat melahirkan pemain-pemain berkualitas. Yang menarik, ada tradisi dimana sebelum diadakan pertandingan terlebih dahulu dilaksanakan dia bersama.

"Kami sisipkan doa bersama sehingga kami dapat memberikan contoh yang baik untuk kalangan musim," papar Ziad Pepic, komisaris dari Liga Basket Muslim di California Selatan. Liga ini dimulai pada 2005 dan kini memiliki hampir 300 pemain. Saad Khursid, penyelenggara liga basket muslim di New Jersey, mengatakan liga ini merupakan wadah membangun persaudaraan. Tak hanya kalangan muslim tetapi juga non muslim.

Sebelum Islam tumbuh pesat seperti sekarang ini, generasi sebelumnya telah memasuki ranah olahraga. Bahkan sebagian dari mereka telah menjadi legenda. Sebut saja, pemain NBA seperti Kareem Abdul Jabar dan Hakim Olajuwon.

"Kami memiliki panutan. Kami memiliki Muslim yang telah memenangkan kejuaraan dan telah mencetak rekor," kata Abdali.Hebatnya, mereka menampilkan Islam demikian indah. Olajuwon misalnya, tetap berpuasa meski menjalani pertandingan. Demikian pula dengan Shareef Abdur-Rahim, juga berpuasa saat bertanding.

Tak lama lagi, nama-nama yang disebut bakal tergantikan dengan generasi baru. Generasi yang akan menjadikan basket kian identik dengan Islam.Direktur Program Pemuda ISNA menilai basket merupakan jenis olahraga yang mudah terjangkau kalangan muslim. Olahraga ini tidak membutuhkan biaya demikian besar dan pemain lebih banyak seperti sepakbola atau baseball. "Kami tidak membutuhkan lapangan yang lebih lebar atau peralatan khusus," katanya.

Redaktur: Hafidz Muftisany
Reporter: Agung Sasongko
Sumber:
 http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/05/23/m4gzen-basket-dan-muslim-as-tak-terpisahkan
 http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/05/23/m4gysk-muslim-as-inginkan-lapangan-basket-di-islamic-center

Tidak ada komentar:

Posting Komentar